Menyumpit, Jadi Cabor Menarik Di Ostrad SD Se-Ciamis

JABARNEWS | CIAMIS – Cabang olahraga (cabor) menyumpit tingkat Sekolah Dasar yang digelar di lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Cipaku, di Desa Cieurih, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, jadi tontonan menarik. Pasalnya, olahraga tradisional (Ostrad) tersebut baru kali pertama diperlombakan.

Ketua Ikatan Guru Olahraga (Igora) Kecamatan Cipaku, Yaya, seperti dilansir harapanrakyat.com, mengatakan, olahraga tradisional mencakup enam cabor, di antaranya terdiri dari egrang, hadangan, dogongan, bakiak, jalan balok dan menyumpit.

Baca Juga:  KPK Tetapkan Bupati Bandung Barat Tersangka Suap

Dari ke enam cabor tersebut, kata Yaya, dua cabor yang terdiri dari menyumpit dan jalan balok, baru pengenalan. Meski demikian, semua cabor yang diperlombakan pada intinya sebagai ajang seleksi untuk lomba di tingkat kabupaten.

“Untuk dua cabor yang baru diperkenalkan, tingkat perlombaannya hanya sampai tingkat Kabupaten. Sedangkan empat cabang lainnya, dilombakan sampai tingkat nasional,” katanya.

Yaya menjelaskan, kegiatan Ostrad ini merupakan ajang seleksi. Setiap pemenang akan diikutsertakan dalam perlombaan ostrad tingkat kabupaten, yang akan digelar pada tanggal 21 Juli 2018 nanti.

Baca Juga:  Polres Labuhanbatu Ringkus Kurir Narkoba, Ratusan Pil Ekstasi dari Warga Medan Gagal Beredar

Guru yang enggan disebutkan identitasnya, mengatakan, kegiatan perlombaan Ostrad tersebut sebetulnya mendadak, sehingga mau tidak mau berbagai persiapan untuk setiap cabor tidak maksimal. Sebab, peserta cabor sebelumnya tidak melaksanakan latihan. Meski begitu, semua sekolah mengirimkan peserta untuk mengikuti mata lomba.

“Untuk cabor egrang, dogongan, hadang dan bakiak, memang anak-anak sudah mengenalnya, sehingga setiap sekolah tidak sulit untuk mencari peserta. Sedangkan dua cabang olahraga yang sifatnya baru pengenalan, jelas sulit untuk menentukan peserta,” katanya.

Baca Juga:  Sumbu Luncurkan Reportase.com, Pantau Sebaran Suspect COVID-19 Via Citra Satelit

Pada kesempatan itu, guru tersebut berharap kepada panitia kegiatan yang akan datang untuk memberikan waktu atau jeda kepada sekolah mempersiapkan peserta dan menggelar pelatihan sebelum perlombaan digelar. (Anh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat