Ngabuburit Ke Museum Keraton Cirebon Yuk

JABARNEWS | CIREBON – Museum Keraton Kasepuhan bisa jadi destinasi ngabuburit yang menarik di Cirebon. Di sana ada reruntuhan yang dulunya merupakan gudang pusaka keraton.

Reruntuhan bata merah dan bebatuan yang menyerupai taman menyita perhatian setiap pengunjung Museum Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat. Lokasinya berada di dalam museum.

Di lokasi reruntuhan tercatat keterangan bahwa reruntuhan bata merah dan bebatuan itu bernama Situs Sirara Denok. Dalam keterangannya, situs ini merupakan sisa reruntuhan dari gedong Nyi Rara Denok yang dibuat abad ke-14. Bentuknya tidak jauh berbeda dengan Taman Air Gua Sunyaragi Cirebon.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagittarius: Saatnya Untuk Berpetualang

Menurut Wakil Kabag Benda dan Bangunan Cagar Budaya Keraton Kasepuhan Raden Muhamad Hafid Permadi, Situs Sirara Denok dulunya dijadikan sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka milik keraton. Hafid menjelaskan situs tersebut menyerupai gedung bertingkat.

“Ya dijadikan sebagai tempat penyimpanan benda pusaka. Terus, ada juga taman untuk kumpulnya para putri di situ. Makanya bentuknya seperti itu,” kata Hafid dikutip dari detik, Sabtu (2/6/2018).

Baca Juga:  BIJB Beroperasi, Demiz Imbau Masyarakat Tingkatkan Keterampilan

Hafid mengatakan Sirara Denok disimbolkan sebagai perempuan cantik. Menurut cerita orang-orang, sambung Hafid, di situs itu dulunya terdapat taman air. Sistem perairannya, lanjut dia, persis seperti Gua Sunyaragi Cirebon.

“Kata orang tua dulu itu ada kolamnya, persis Gua Sunyaragi. Nah, kan gedungnya bertingkat, di bagian atasnya itu dijadikan penyimpanan pusaka,” ucap Hafid.

Gaya arsitektur Situs Sirara Denok itu dikatakan Hafid dipengaruhi juga gaya arsitektur Tiongkok. Sebabnya, sambung dia, saat itu Sunan Gunungjati memiliki kedekatan dengan Dinasti Ming.

Baca Juga:  Tujuh Helikopter Basarnas Siap Bantu Amankan Mudik

“Ada ukiran gaya Tiongkoknya. Karena dulu di zaman kekaisaran Dinasti Ming memiliki kedekatan dengan Cirebon. Banyak bangunan kuno di Cirebon yang dipengaruhi gaya Tiongkok,” katanya.

Nah, ngabuburit di Museum Keraton Kasepuhan memang cocok banget. Kamu bisa belajar sejarah Cirebon sambil menunggu waktu berbuka puasa. Mau salat maghrib usai buka puasa gampang banget, tinggal menyeberang ke Masjid Agung Sang Cipta Rasa. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat