Perhatikan Ini! Berikut Dampak Negatif Terlalu Sering Keramas

JABARNEWS | BANDUNG – Merawat rambut merupakan salah satu hal yang gampang-gampang susah, salah satu yang bisa kalian lakukan pada saat merawat rambut yaitu dengan cara keramas.

Tetapi tahukah kalian? Jika terlalu sering keramas akan menyebabkan masalah baru pada rambut kalian, hal tersebut terjadi karena menelanjangi kulit kepala dari minyak esensial alami.

Oleh sebab itu, dilansir dari beberapa sumber. Berikut dampak negatif karena terlalu sering melakukan keramas pada rambut:

Baca Juga:  Ini Tiga Alasan Pelemahan Rupiah Kini Berbeda Dengan Krisis 1998

Pertama. Kulit Kepala Gatal – Terlalu sering mencuci rambut atau keramas mengakibatkan kulit kepala kalian mudah gatal, Hal ini disebabkan oleh tingkat keasaman rambut kamu menjadi kacau, sehingga kulit kepala menjadi gatal gatal karenanya.

Kedua. Muncul Ketombe – Kulit kepala terasa gatal gatal karena keramas disebabkan oleh keringnya kulit kepala tersebut. Sedangkan penyebab munculnya ketombe adalah ketika kulit kepala kamu terlalu kering dan mengelupas, itulah ketombe.

Baca Juga:  Polisi Temukan Bunker Miras Oplosan

Ketiga. Rambut kering dan keriting – Mencuci rambut terlalu sering juga bisa mempengaruhi tekstur rambut kalian. Kekurangan total dari minyak alami rambut juga bisa menyebabkan kulit kepala kering dan terkelupas dan ketika kulit kepala kalian mengering, maka begitu juga rambut kalian. 

Keempat. Warna Rambut Mudah Pudar – Apabila kalian mewarnai rambut, periksa berapa lama warnanya tetap cerah jika kalian mencuci rambut terlalu sering. Penting juga untuk menggunakan sampo dan kondisioner yang dibuat khusus untuk rambut yang diwarnai.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Aries, Taurus dan Gemini

Kelima. Rambut bercabang – Jika kalian melihat rambut kalian banyak bercabang dari biasanya, ini juga bisa menjadi pertanda bahwa kalian mencuci rambut berlebihan. Rambut basah sangat rentan terhadap kerusakan, sehingga semakin sering kalian mencucinya, maka akan semakin mudah rambut kalian  bercabang.

Penulis: Muhammad Amaludin