Perkampungan di Kompleks Pemakaman, Buka Pintu Rumah Langsung Kuburan

JABARNEWS | CIREBON – Pemandangan unik terlihat di salah satu perkampungan yang berada di tengah Kota Cirebon, Jawa Barat. Rumah-rumah yang berlokasi di Jalan Katiasa, RW 9 Kelurahan Harjamukti, itu berdampingan dengan pemakaman.

Pemukiman warga tersebut tampak berbeda dari umumnya, karena terletak persis di tengah-tengah area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kemlaten. Namun, pemandangan tersebut terlepas dari kesan horor, karena sudah menjadi hal biasa bagi warga sekitar. 

Halaman rumah milik warga pun terlihat dipenuhi makam, ada juga bangunan makam persis terletak di depan pintu keluar masuk milik warga sekitar. Tidak sedikit makam yang ada di kompleks tersebut menempel di sudut bangunan rumah warga. 

Baca Juga:  Empat Penyebab Tubuh Merasa Lelah dan Lemah Saat Siang Hari

Tampak juga pemandangan dari anak-anak sekitar yang santai bermain, sambil membaca buku dan juga hanya sekedar duduk duduk di atas makam. Tidak hanya anak-anak, para orang tua pun kerap menjadikan makam itu untuk tempat mengobrol ataupun hanya sekedar tiduran di atas makam. 

Husen, salah satu warga, mengatakan, ia dan keluarganya hidup berdampingan dengan area pemakaman ini sudah dirasakan sejak ia masih muda, sebelum adanya bangunan makam tepat di depan halaman rumahnya.

“Saya tinggal di sini sudah cukup lama, sejak belum ada makam di depan rumah saya. Dulunya pemakaman hanya ada di seberang jalan,” katanya, saat berbincang di depan rumahnya, Rabu (28/07/2021)

Baca Juga:  Sah! Ade Barkah Jadi Ketua DPD Golkar Jabar, Ini Pesan Dedi Mulyadi

Makam-makam yang berjajar di depan rumahnya itu, lanjut Husen, merupakan makam warga sekitar, yang anak-anaknya sudah tinggal di luar Kota Cirebon, sehingga makam itu ia yang mengurus.

“Makam-makam ini semuanya warga sekitar yang sudah meninggal, tapi keluarga nya sudah tidak tinggal di sini. Jadi saya yang mengurusnya, dari mulai membersihkan dan memotong rumput,” katanya.

Pintu rumah miliknya ini, saat dibuka langsung berhadapan langsung dengan makam-makam orang. Namun dirinya tidak pernah merasa terganggu oleh keberadaan makam, terlebih lagi melihat hal-hal yang aneh. 

“Makam-makam di depan pintu rumah saya ini sudah berumur 41 tahun lebih, jadi selama ini saya tidak merasa takut apalagi terganggu. Karena kehidupan kami sudah terbiasa disini,” katanya.

Baca Juga:  Perdagangan Forex Malaysia 2021

Perkampungan warga dan kompleks pemakaman ini, lanjut Husen berdiri di atas tanah keraton. Sehingga tidak dijual belikan, hanya saja warga diperbolehkan untuk menempatinya.

“Tanah ini, bukan milik pribadi tapi milik Keraton, warga yang tinggal disini tidak berani menjualnya, “katanya.

Sementara itu, Ketua RW 9 Ujang Aka menjelaskan, warga yang hidup berdampingan dengan komplek pemakaman ini sebanyak 300 jiwa lebih, mereka hidup berdampingan tanpa rasa takut. Bahkan mereka kerap menjaga pemakaman tersebut.

“Warga yang tinggal di komplek pemakaman ini, meliputi 4 RT, diantaranya RT 1 sampai RT 4 dengan jumlah total sebanyak 300 jiwa orang lebih,” katanya. (Arn)