Ramadan di Tunisia, Menghidupkan Kemanusiaan Kita

Ramadan di Tunisia, Menghidupkan Kemanusiaan Kita

Ketika itu, setiap hari saya dapat berbuka puasa dengan makanan yang telah dimasak, dibungkus, dan diantarkan langsung ke rumah oleh dermawan asal Tunisia.

Saya tidak mengenal mereka dan mungkin mereka pun tidak mengenal saya. Tetapi, perbedaan negara, suku, maupun ras tidak membatasi warga Tunisia untuk dapat berbuat baik kepada siapapun, khususnya kepada kami, warga Indonesia.

Bagi saya, hal ini merupakan nilai-nilai berharga yang harus senantiasa ditanamkan dalam menjalani kehidupan sebagai makhluk sosial.

Yaitu menumbuhkan sikap empati, peduli, dan peka terhadap lingkungan sekitar. Karena sejatinya setiap manusia pasti membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup.

Oleh karena itu, aktivitas berbagi ini merupakan aktivitas mulia yang wajib dilestarikan demi tercapainya kemaslahatan dan kesejahteraan hidup.

Dalam waktu yang sama, fenomena berbagi ini pun mengingatkan saya kepada Indonesia, Tanah Air tercinta. Karena karakter gotong royong dan berbagi ini merupakan karakter asli orang Indonesia.