Ramadan di Tunisia, Menghidupkan Kemanusiaan Kita

Ramadan di Tunisia, Menghidupkan Kemanusiaan Kita

Begitu terekam jelas dalam ingatan saya ketika orang tua memasak makanan di dapur, lalu tetangga yang mencium harum masakan tersebut harus juga merasakan kelezatan makanannya.

Begitupun sebaliknya, ketika tetangga saya memasak makanan yang harumnya tercium sampai ke luar, sudah otomatis mereka akan datang juga ke rumah saya untuk membagikan makanan yang telah dimasaknya.

Sungguh ini merupakan pemandangan indah yang teduh, tenteram, dan harus terus dijaga.

Kembali ke Tunisia. Faktanya, kebaikan dan kepedulian warga Tunisia yang mereka wujudkan dengan berbagi senantiasa dapat saya rasakan.

Begitupun pada Ramadan kedua saya dan Ramadan ketiga tahun ini di Tunisia. Kasih sayang mereka terhadap kami para pelajar Indonesia di Tunisia senantiasa mengalir, menemani kemuliaan bulan suci Ramadan yang segala pahala kebaikannya dilipatgandakan.

Ramadan tahun ini memang berbeda dari dua kali Ramadan sebelumnya. Pada bulan Ramadan kali ini saya dapat leluasa pergi ke luar rumah, membeli takjil untuk berbuka, belanja berbagai kebutuhan ke pasar, juga dapat dengan tenang mengikuti sholat tarawih di masjid-masjid.