Waspada Skoliosis, Sering Sakit Di Sekitar Tulang Belakang

JABARNEWS | BANDUNG – Sebagian dari anda mungkin pernah merasakan sakit pada area tulang belakang. Apakah Anda merasa lebar punggung kanan dan kiri tidak seimbang? Apakah Anda pernah memeriksa bentuk tulang belakang Anda saat mengalami gejala tersebut? Jika belum, ada baiknya Anda memeriksakan kondisi tulang belakang Anda karena dikhawatirkan Anda mengidap skoliosis.

Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang yang menyebabkan bentuknya membelok atau melengkung. Menurut David K. Wolpert dalam bukunya yang berjudul Scoliosis Surgery: The Definitive Patient’s Reference, wanita akan mengalami resiko penyakit kelainan tulang belakang ini 1,5 kali lebih beresiko daripada pria.

Lho, bukankah penyakit ini biasanya terjadi pada usia pertumbuhan? Jawabannya, belum tentu. Nyatanya, 6% orang dewasa di dunia menderita skoliosis. Bahkan, kasus ini juga ditemukan pada orang berusia di atas 50 tahun. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Johns Hopkins University, penyakit skoliosis dapat ditemukan pada usia berapapun dan rata-rata menyerang perempuan. Jadi, Anda pun tetap harus waspada.

Baca Juga:  Hari Pertama Rekayasa Lalin Kota Bandung, Kepadatan Kendaraan Mengular hingga Pasteur

Lalu, mengapa hal ini dapat meyerang orang dewasa? Penelitian tersebut menjelaskan bahwa sebanyak 20% penderita tidak menyadari kelainan tulang belakang yang dialaminya, sehingga derajat kemiringan tulang belakang semakin besar. Saat membesar inilah, baru pasien menyadari dan meminta pertolongan pada dokter. Tak jarang, langkah ini terlambat dilakukan sehingga pasien harus mengalami kesulitan berjalan, duduk, ataupun bergerak.

Karena itu, Anda perlu mendeteksi sedini mungkin mengenai penyakit ini. Jika tidak, kemungkinan besar Anda akan mengalami resiko terhimpitnya jantung, paru-paru, atau organ dalam lainnya yang tentunya mengganggu kesehatan Anda. Parahnya, kemiringan akan semakin besar sehingga ikut membatasi pergerakan Anda. Untuk mendeteksinya, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:

Gerakan Membungkuk

Mintalah seseorang untuk membantu amati bentuk tulang belakang Anda. Posisikan diri Anda membungkuk—seperti rukuk pada gerakan shalat. Pengamat harus berada di belakang Anda persis sehingga arah pandangnya sejajar dengan posisi punggung Anda. Jika terdapat benjolan pada tulang belakang, ada kemungkinan terjadi kemiringan pada tulang belakang. Biasanya, orang dewasa mengelami kelengkungan ini di bagian punggung bawah.

Baca Juga:  Festival SMAN 1 Campaka, Bupati Purwakarta: Wujudkan Siswa Berkebhinekaan Global.

Perhatikan Tinggi Bahu

Berdiri tegap dengan nyaman di depan cerim dan perhatikan posisi bahu Anda. Apakah salah satunya lebih tinggi? Jika tulang Anda membelok di bagian punggung atas atau leher, biasanya tanda ini akan tampak jelas.

Porsi Punggung

Tulang belakang normal terletak di tengah—membagi punggung menjadi dua sisi yaitu kiri dan kanan sama rata. Jika salah satunya lebih besar, Anda perlu mencurigai adanya kesalahan pada tulang belakang Anda.

Sering Nyeri Punggung

Apakah Anda sering mengalami sakit punggung padahal Anda tidak terlalu banyak melakukan aktivitas? Memang, terkadang rasa sakit punggung dianggap sepele. Namun jika hal ini sering terjadi, Anda perlu mencurigai skoliosis sebagai penyebabnya. Terkadang, penyakit ini tidak terdeteksi dengan ketiga cara di atas karena kemiringan yang sangat kecil. Namun jika benar ada sedikit kemiringan dan Anda mendiamkannya, kemiringan ini dapat menjadi lebih besar dan sulit untuk ditangani cepat.

Baca Juga:  Malam Tadi, Truk Alami Kecelakaan di Tol Layang Kuningan Arah Slipi

Jika Anda mengalami salah satu ciri di atas, sebaiknya Anda segera memeriksa kondisi tulang belakang Anda ke dokter. Hal ini dilakukan untuk menangani kemungkinan terjadinya penyakit dengan cepat sehingga tidak dibutuhkan operasi. Biasanya, secara ringan kemiringan terjadi di bawah 20 derajat. Dengan deteksi dini, Anda pun tidak perlu khawatir akan bertambahnya kemiringan pada tulang belakang sehingga Anda pun bisa terhindar dari resiko-resiko lain akibat skoliosis. (Fin)

Sumber berita ini diambil dari glitzmedia.co

Jabarnews | Berita Jawa Barat