Kasus DBD Di Ciamis Meningkat, Status KLB Belum Juga Ditetapkan

JABARNEWS | CIAMIS – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Ciamis meningkat. Sebagian besar yang terjangkit DBD tinggal di wilayah perkotaan dan permukiman padat penduduk.

Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Pendi, mengatakan, hingga 22 Februari tercatat 59 kasus DBD di Kabupaten Ciamis. Sementara pada Januari lalu mencapai 63 kasus.

Adapun selama tahun 2018 hanya tercatat 27 kasus DBD.

Baca Juga:  40 Hektar Sawah Kering, Petani di Pangandaran Terancam Gagal Panen

“Sebagian besar yang terserang DBD berusia 15 – 44 tahun, usia produktif. Hasil pengamatan selama ini kasus DBD lebih banyak terjadi di wilayah yang penduduknya padat atau banyak, seperti perkotaan,” ujarnya, dikutip pikiran-rakyat.com, Sabtu (23/2/2019).

Dituturkannya, meski banyak ditemukan kasus serangan DBD, akan tetapi sampai saat ini Kabupaten Ciamis belum menetapkan status sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Baca Juga:  Apa Artinya Efikasi Vaksin Sinovac 65,3 Persen?

“Banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan mengapa belum ditetapkan KLB. Kami berupaya maskimal untuk menurunkan kasus DBD di Ciamis. Kami juga sudah menyebar abate ke seluruh Puskesmas, masyarakat dapat minta obat tersebut gratis,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Engkan Iskandar, mengungkapkan seiring dengan banyaknya kasus DBD, permintaan pengasapan atau fogging juga meningkat. Namun demikian hal itu lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga:  Tiga Rumah Jebol Diterjang Banjir Cimahi, Warga Berharap Gini

“Fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, akan tetapi jentiknya masih hidup. Jadi yang lebih penting adalah memutus siklus hidup nyamuk penyebar DBD, dengan gerapan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” kata Engkan. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat