Kemarau, Dinkes Kota Sukabumi Waspadai ISPA

JABARNEWS | SUKABUMI – Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mewaspadai beberapa ancaman penyakit yang biasanya terjadi pada musim kemarau. Salah satunya, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang diakibatkan dari debu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Rita Nenny mengungkapkan, asap dan debu yang berlebihan diakibatkan musim kemarau bisa saja mengancam saluran pernapasan atas. Walaupun begitu, dengan pola hidup sehat semua itu bakal terhindar.

“Bila pada musim hujan ancaman penyakitnya adalah DBD, di musim kemarau ini gangguan pada saluran pernafasan, apalagi pada daerah yang berdebu. Itu harus sangat diperhatikan, misalnya dengan penggunaan masker,” jelasnya seperti dikutip Radarsukabumi.com.

Baca Juga:  Dua Petani Tebu Dibantai Hingga Tewas, Polres Indramayu: FKAMIS Berisi Gerombolan Preman Berkedok LSM

Untuk mengantisipasi ancaman tersebut, pihaknya sudah meminta seluruh puskesmas yang ada di Kota Sukabumi agar melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas, dengan harapan, masyarakat bisa mengatur pola hidup sehat di musim kemarau.

“Kami minta kepada 15 Puskesmas yang ada, untuk menyampaikan kembali antisipasi dan cara berperilaku hidup sehat di musim kemarau ini,” ujarnya.

Baca Juga:  Halalbihalal Kodim 0619 Purwakarta

Meski demikian, di musim kemarau ini yang juga bisa berpotensi menimbulkan penyakit. Yakni, kurangnya penggunaan air bersih. Biasanya, debit air pada musim kemarau mengalami penurunan, sedangkan rata-rata dalam setiap harinya tubuh membutuhkan 85 persen air.

“Daya tahan tubuh manusia saat kemarau cenderung turun dari musim biasanya. Untuk itu, konsumsi air bersih sangat diperlukan bagi kesehatan tubuh,” paparnya.

Baca Juga:  Ambu Anne Deklarasi Menolak Kerusuhan

Penanganan penyakit di musim kemarau ini, tidak hanya menjadi tugas Dinas Kesehatan, melainkan seluruh unsur dan masyarakat Kota Sukabumi secara keseluruhan agar menjaga dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Tentunya tidak hanya kami, dua unsur pemerintah, masyarakat harus ikut terlibat. Terutama , PDAM selaku penyedia air bersih,” singkatnya. (Anh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat