Longsor Terjang 6 Rumah Di Sukabumi

JABARNEWS | SUKABUMI – Pukul 15.30 WIB pada Minggu (15/4/2018) Kota Sukabumi diguyur hujan deras. Akibatnya 6 rumah di Kampung Ciaulpangkalan RT 6/14, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi rusak berat diterjang longsor.

Tanggul selokan yang berada beberapa meter di atas rumah warga tidak kuat menahan tingginya debit air hingga mengakibatkan tembok selokan jebol dan menghantam pemukiman warga hingga rusak berat. Salah seorang warga Kampung Ciaulpangkalan RT6/14, Ida Laela (34) mengatakan saat kejadian dirinya tengah berada di dalam rumah dan melihat air masuk melalui pintu samping rumahnya.

“Saya kaget setelah mendengar gemuruh di belakang rumah saya tak lama kemudian air dan lumpur memenuhi ruangan rumah saya hingga tempat tidurpun ikut tergendang,” kata Ida kepada dikutip dari radarsukabumi pada Senin (16/4/2018).

Baca Juga:  Warga Berdesakan Antre Bibit Di BAM

Sementara itu, Ketua setempat, Amat Sobarna (73) menjelaskan, sedikitnya empat rumah mengalami rusak berat akibat longsor tersebut dan tujuh rumah lainnya terancam longsor. Bencana akibat selokan tersebut, ketiga kalinya terjadi.

“Ini kejadian ke tiga kalinya di lokasi yang sama, sebelum selokan tersebut ditembok. Lalu, setelah sering terjadi longsor pemerintah berusaha menembok selokan agar tidak terjadi jebol. Eh baru sekitar tiga bulan sudah jebol lagi,” jelasnya.

Saat ini sambung dia, warga khawatir adanya longsor susulan. Pasalnya, debit air terus mengalir ke pemukiman warga yang berada di pinggiran tebing dengan ketinggian sekitar 10 meter. Karena, tidak dipungkiri jika hujan terus mengguyur daerah tersebut bisa saja terjadi longsor susulan lantaran kondisi tanah sangat labil.

Baca Juga:  Pelaku Pembunuhan Bermotif Asmara di Bogor Ditangkap di Pedalaman Sukabumi

“Ya, kami khawatir apabila tidak secepatnya ditangani akan terjadi longsor susulan karena postur tanah disini sangat labil,” paparnya.

Sebab itu, warga meminta pemerintah terkait secepatnya memperbaiki selokan yang jebol itu, sehingga air tidak mengalir ke pemukiman warga lain. Sementara, meski tidak memakan korban jiwa namun kerugian disinyalir mencapai hingga ratusan juta.

“Kami harap, pemerintah secepatnya memperbaiki tembok selokan tersebut agar air tidak mengalir kepada pemukiman warga. Selain itu, juga bisa membantu warga yang terdampak akibat longsor ini karena kerugian mencapai ratusan juta,” pintanya.

Di tempat yang sama, Kepala Seksi (Kasi) Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Hendar Iskandarsyah menerangkan, saat ini BPBD masih melakukan pendataan rumah rusak serta yang terancam. Selain itu, juga berupaya mengevakuasi longsor agar mengantisipasi adanya longsor susulan akibat debit air yang menerjang pemukiman warga setempat.

Baca Juga:  Warga Miskin Di Cianjur Tidak Lagi Dapat Layanan Kesehatan Gratis

“Setelah adanya informasi dari warga adanya kejadian longsor, kami langsung menuru kelokasi untuk melakukan evakuasi dan asassemen. Tiga bangunan rumah yang diisi empat Kartu Keluarga (KK) yakni Adang, Mimi, Santi dan Usep dengan kerugian sekitar Rp 30 juta,” terangnya.

Setelah dilakukan asassemen jelas dia, maka akan diketahui berapa rumah yang terancam longsor hingga mengetahui kerugiannya kerena sampai saat ini BPBD belum bisa memprediksi kerugian dampak longsor itu. “Jika sudah dilakukan asassemen kita akan mengetahui bantuan apa yang harus diberikan kepada warga yang terkena bencana ini,” pungkasnya. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat