Mengenal Hayla Hurun Ain, Pembalap Motor Cantik Asal Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Kebanyakan orang beranggapan bahwa pembalap merupakan seorang pria, hal ini dikarenakan merekalah yang memiliki nyali yang besar dan siap menantang adrenalin.

Pasalnya, balapan merupakan olahraga yang penuh dengan risiko. Mereka yang menjadi seorang pembalap tentunya merupakan orang yang memiliki nyali besar.

Namun, Hayla Hurun Ain, mojang cantik asal Kabupaten Purwakarta ini berhasil mematahkan anggapan bawah dunia balap motor hanya untuk kaum adam saja.

Bahkan, Mojang yang lahir, 11 Mei pada 16 tahun silam itu merasa tertantang dan memiliki motivasi tersendiri saat memutuskan untuk terjun ke arena beresiko besar ini.

Dara manis yang tercatat sebagai siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 itu memiliki hobi yang berbeda dengan perempuan sebayanya.

Dia memilih balapan motor sebagai jalan hidupnya. Meski beresiko, namun dia menikmati hobinya tersebut.

“Awalnya suka nonton balap motor di Instagram terus tertarik buat ikutan kaya menantang gitu. Terus banyak yang sukses juga ternyata dengan sebuah hobi tersebut. Kalau suka balap itu sejak di Bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 2. Aku itu orangnya emang gak suka kaya hobi-hobi cewek itu, Tapi lebih tertarik ke hobi cowok gitu,” ungkap Hayla, pada Senin (5/4/2021).

Baca Juga:  Aska Bocah Majalengka, Temanan Sama Sanca

Menjadi pembalap perempuan, cukup riskan bagi Hayla. Bahkan dia sempat mengalami cedera saat mencoba kendaraan roda.

“Dulu sempet ikutan drag race gitu. Saat nyeting motor sampai jatuh dan harus mendapatkan 25 jahitan di bagian kaki sebelah kanan. Nah baru ke road race lagi, karena dulu disini lagi susah motor roadrace nya. Mulai sekarang-sekarang aja lebih fokus ke roadrace lagi,” ucap wanita dengan menunjukan senyum manisnya itu.

Dunia yang digeluti Lady sebenarnya sempat ditolak orang tuanya. Alasannya, kedua orang tua Lady tidak mau anak semata wayangnya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh. Namun setelah difahami, kata Lady, orang tuanya itu luluh dan mengizinkan.

“Ortu emang gak ngizinin. Waktu itu aku bilang, untuk sukses semua orang punya cara dan jalan masing-masing. Dan aku ingin sukses di sini (balapan), aku cuma minta ortu kasih doa. Alhamdulillah akhirnya mereka luluh juga,” terangnya

Dunia yang digeluti Hayla sebenarnya sempat ditolak orang tuanya. Alasannya, kedua orang tua Hayla tidak mau anak semata wayangnya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh.

Baca Juga:  Perkosa Penumpang, Sopir Travel Ink Ditangkap Polres Labuhanbatu

“Awalnya orang tua gak setuju, dari situ saya berusaha benar-benar ngeyakinin orang tua lewat sholat tahajud. Apalagi pas tau jatuh nambah aja ga disetujuin aja. Tapi saya tetap berusaha ngeyakinin dulu orang tua lewat doa-doa usai shalat dan sampe-sampe orangtua bener-bener yakin sama aku,” beber Hayla.

Namun setelah difahami, kata Hayla, orang tuanya itu luluh dan mengizinkan.

“Orang tua emang gak ngizinin. Waktu itu aku bilang, untuk sukses semua orang punya cara dan jalan masing-masing. Dan aku ingin sukses di sini (balapan), aku cuma minta sama mamah dan papah kasih doa. Alhamdulillah akhirnya mereka luluh dan izinin juga,” ungkap siswi SMKN yang mengambil jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) tersebut.

Mimpi Hayla yang kini bernaung di bendera Bangbrang Speed Racing (BSR) itu sepertinya bakal segera terwujud. Sebab menurut pengakuannya, bersama BSR dirinya akan mengikuti event pada bulan ini, tidak tanggung-tanggung, kelas yang diikuti gadis belia ini itu main di 115 Cc.

Di tengah penyebaran pandemi COVID-19 ini, porsi latihan Hayla berkurang.

Baca Juga:  Stok Darah Konvalesen di Purwakarta Minim, PMI Ungkap Penyebabnya Karena Ini

“Untuk latihan sih paling sebulan itu 4 kali, dan aku terus berusaha latihan secara maksimal untuk event mendatang,” tuturnya.

Dengan segala keterbatasan anggar, Hayla berusaha menabung untuk memiliki motor balap dan wearpack sendiri.

“Sekarang sih masih pake motor dan wearpack punya bengkel. Tapi Aku lagi nabung buat beli wearpack dan motor sendiri. Makanya event kali ini bener-bener kerasa perjuangannya dimana gak punya motor dan wearpack sendiri,” harapnya.

Hayla berpesan agar anak muda tetap semangat, percaya diri, dan jalani apa yang disukai meski sedang di rumah aja.

“Pokoknya semangat aja. Hidup harus perih dulu, jangan langsung enak biar kalian tau rasanya berjuang dan mendapatkan hasil yang maksimal itu sangat nikmat,” tutur gadis yang mengaku belum punya pacar itu.

Hayla juga mengungkapkan harapannya agar di Kabupaten Purwakarta dapat dibangun sirkuit balap. Sehingga orang-orang yang memiliki hobi di dunia balap dapat menyalurkan hobinya tersebut.

“Harapan saya semoga di Kabupaten Purwakarta ini dibikinin sirkuit biar tidak ada balapan-balapan liar lagi,” pungkasnya. (Gin)