JABARNEWS | PURWAKARTA – Ada peringatan bagi para pemilik pangkalan gas. Jika pemilik pangkalan gas elpiji berukuran 3 kilogram menjual di atas harga eceran tertinggi (HET), Dinas Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Purwakarta berjanji tidak akan segan-segan memanggilnya.
Kepala Bidang Disperindag Kabupaten Purwakarta, Wita Gusrianita mengatakan, selama ini pihaknya terus melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha elpiji berukuran 3 kilogram bersubsidi itu.
Namun, tidak hanya tanggung jawab Disperindag, tapi ada yang lebih berwenang menanggulangi permasalahan tingginya harga jual gas elpiji berukuran 3 kilogram di lapangan. Yakni, Tim Koordinasi dan Monitoring Pendistribusian elpiji 3 kilogram.
’’Secara internal, agenlah yang menjadi pembina dan pengendali para pangkalan, termasuk pemerintah domisili pangkalan di daerahnya masing-masing. Meski begitu, jika ada pengaduan di lapangan maka kita akan panggil pemilik pangkalan untuk dimintai keterangan dan dibina,’’ ujar Wita, saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Senin (3/8/2018).
Saat ditanya sanki apa yang akan diterima apabila ada temuan para pelaku usaha menjual tabung gas elpiji berukuran 3 kilogram mencapai Rp25 ribu, dia mengatakan, tidak ada sanki pidana. Namun pihaknya akan koordinasi dengan para agen.
’’HET tabung gas elpiji di Purwakarta Rp16.500 per tabung, Jika ada pangkalan menjual di atas harga itu laporkan, nanti kita tindak lanjuti,’’ tegas dia.
Dia menambahkan, adapun pangkalan menjual lebih dari harga yang ditentukan, itu merupakan beban operasional. Sebab, rata-rata masyarakat ingin diantar langsung ke rumah mereka, tapi tidak menyatu dengan harga LPG itu sendiri. ’’Kalau konsumen datang ke pangkalan yah sesuai HET,’’ pungkasnya. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
