Tak Terdaftar di BPNT, Warga Miskin Kota Bandung Bisa Ambil di ATM Beras

JABARNEWS | BANDUNG – Kabar gembira bagi masyarakat miskin di Kota Bandung yang tidak terdaftar sebagai penerima bantuan pangan non tunai (BPNT). Pemerintah Kota Bandung memastikan mereka yang tidak terdaftar tetap bisa mendapatkan bantuan beras melalui ATM beras.

Tapi syaratnya, sang penerima harus terdaftar sebagai jamaah masjid atau jemaat gereja yang sudah direkomendasikan dinas sosial sebagai warga yang berhak mendapatkan bantuan.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Elly Wasliah. Ia menegaskan penerima beras ATM tidak terdaftar sebagai penerima BPNT.

Baca Juga:  Walikota Berharap Depok Inovation Week 2019 Lahirkan Inovator Baru

Hingga saat ini, kata Elly, penerima BPNT di Kota Bandung tercatat 62 ribu kepala keluarga. Namun, jumlah masyarakat miskin yang tidak ter-cover BPNT sebanyak 12 ribu kepala keluarga. Ke-12 ribu kepala keluarga inilah yang bisa mengambil di ATM beras.

“ATM ini (Beras, red) disimpan di lima mesjid dan satu gereja. Satu ATM kapasitasnya untuk 240 liter beras. Satu KK mendapat jatah 10 kiogram per bulan, dibagi 4 minggu jadi satu kali mengambil 2,5 kg,” jelas Elly, usai peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) 2018, Selasa (31/7/2018).

Baca Juga:  Soal Pakaian, Jokowi Bingung Imbangi SBY

Beras yang digunakan, kata dia, adalah beras cadangan pangan sebanyak 22 ton. Sedang untuk cadangan sendiri pihaknya masih memiliki 49 ton beras. “Satu ATM diperuntukkan bagi 75 kepala keluarga dikali enam titik ATM atau bagi 450 KK miskin se-Kota Bandung,” paparnya.

Sementara itu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyampaikan, alasan menaruh ATM di tempat ibadah adalah saat penerima manfaat meminta beras juga diberi nasehat-nasehat ulama atau pendeta.

“Sehingga pulang dapat bantuan dan nasehat. Selain itu untuk mengurangi proses-proses kecurangan yang sering kali terjadi ketika menyalurkan. Ini sebuah proses mental karena secara logika tidak mungkin berbohong atau curang di tempat ibadah,” jelas Emil.

Baca Juga:  Tiga Jenis Sayuran Ini Dipercaya Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh

Setelah secara simbolis ada di enam kewilayahan untuk nanti diadakan di 151 kelurahan, tempat ibadah dan kecamatan. Emil pun menerangkan, untuk satu unit ATM itu Pemkot merogoh kocek sekitar Rp 33 juta. Sedangkan untuk pengembangan di 151 kelurahan pemkot menganggarkan sekitar Rp 5 miliar.

Beras yang dibagikan di ATM tersebut yakni beras seharga Rp12 ribu per kilogram jenis beras premium. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat