Warga Cijulang Butuh Jembatan

JABARNEWS | SUKABUMI – Ratusan warga Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, mengeluhkan kondisi jembatan bambu yang menghubungkan Kampung Cijambu dengan Kampung Cibuyung. Jembatan sepanjang 12 meter dengan lebar sekitar 1 meter itu, sengaja dibangun oleh swadaya masyarakat sebagai salah satu akses yang menghubungkan antar kampung tersebut.

Kepala Desa Cijulang, Ujang Noh menjelaskan, jembatan Cibuyung telah dibangun setelah jembatan tersebut putus akibat di terjang banjir pada Februari 2017 lalu. Bahkan, akibat peristiwa tersebut, terdapat dua orang petani yang sedang melintas dengan menggunakan sepeda motor sempat terjatuh.

Baca Juga:  BMKG Ingatkan Hujan Lebat Berpotensi Hari Ini, Termasuk di Jabar

Beruntung, dua orang petani dapat diselamatkan. Namun motor yang digunakan, hanyut oleh derasnya arus sungai Cijambu.

“Kondisi jembatan ini, sangat memprihatinkan, warga bergotong royong membangun jembatan darurat yang terbuat dari bambu,” jelas Ujang dikutip dar radarsukabumi, Kamis, (5/7/2018).

Jembatan Cibuyung, sambung Ujang, merupakan akses utama warga menuju area publik. Seperti, Puskesmas, pasar, sekolah dan tempat publik lainnya.

“Jembatan ini, setiap harinya selalu di lalui warga Kampung Cibuyung, Pasir Ganas, Cisarua dan Kampung Lembursawah. Sekitar 350 jiwa dari 200 Kepala Keluarga (KK), menggunakan jembatan bambu itu,” paparnya.

Baca Juga:  Darah Squash Mengalir Dalam Atlet Andalan Tim Indonesia

Pemerintah Desa Cijulang sudah berupaya dengan cara mengajukan permohonan bantuan melalui proposal kepada pemerintah terkait. Namun, entah alasan apa hingga saat ini, jembatan yang didambakan warga tersebut, belum juga dibangun.

“Semoga ada bantuan secepatnya untuk membangun jembatan permanen. Kasian warga disini setiap harinya harus rela melintas jembatan bambu. Apalagi jika musim hujan, badan jembatan selain licin juga dikhawatirkan dapat diterjang kembali oleh banjir,” timpalnya.

Baca Juga:  Kapolda Jabar Kagum Dengan Falsafah Kesundaan dan Kecangggihan Teknologi Di Purwakarta

Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) Cijulang, Abdul Haris (45) menjelaskan, jika musim hujan, mayoritas warga Kampung Cibuyung tidak bisa melintas dan jika ingin melintas menggunakan roda dua terpaksa harus melintasi bukit dengan jalan yang terjal dan licin untuk keluar dari kampung.

“Warga gak berani jika lagi hujan, melewati jembatan itu. Soalnya, jembatan jadi licin. Apalagi, kalau melihat peristiwa kebelakang, dua orang petani nyaris tewas terbawa arus sungai Cibuyung,” pungkasnya. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat