Komorbid Jadi Alasan Tidak Tercapainya Vaksinasi Bagi Lansia di Kabupaten Garut

JABARNEWS | GARUT – Permasalahan yang menghambat pelaksaan vaksinasi Covid-19 sering terjadi diberbagai daerah. Tak hanya akses ke lokasi vaksinasi yang sulit, penyakit penyerta atau komorbid juga menjadi masalah yang menghambat vaksinasi.

Seperti yang dialami Kabupaten Garut, banyak warga lansia yang tidak bisa mengikuti vaksinasi karena memiliki komorbid.

Beedasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, saat ini capaian vaksinasi masih rendah yakni di bawah 40 persen. Hal tersebut salah satunya, vaksinasi bagi terhambat karena memiliki penyakit komorbid.

Baca Juga: Sempat Dicap Sungai Terkotor di Dunia, Ridwan Kamil Buktikan Kondisi Citarum dalam Kondisi Baik

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Distribusi Vaksin Covid-19 di Jabar Dilakukan secara Proporsional

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Tegaskan Desa Adalah Ujung Tombak Pembangunan

“Kendala di lansia itu banyak yang tidak lolos ‘screening’ karena banyak yang punya penyakit penyerta,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani saat dihubungi wartawan di Garut, Selasa, 2 November 2021.

Dia menyampaikan, capaian vaksinasi bagi lansia di Garut baru 31,3 persen dari sasaran vaksin lansia seluruhnya sebanyak 167.731 orang, sedangkan secara kumulatif capaian vaksinasi baru 47 persen.

Baca Juga: DPRD Jabar Minta Indonesia Power Segera Bayar Pajak Air Permukaan

Baca Juga:  Program Transmigrasi Kemendes PDTT Sukses Pindahkan 9,1 Juta Orang ke Wilayah Potensial Baru

Baca Juga: Tiga Cara Menghilangkan Henna di Tangan Dengan Mudah

“Capaian vaksinasi sudah 47,7 persen, lansia 31,3 persen, kita sekarang masih masuk PPKM Level 3,” ucapnnya.

Leli menjelaskan bahwa jajarannya terus berupaya menggenjot capaian vaksinasi sasaran lansia dengan melaksanakan vaksinasi massal di setiap daerah agar secepatnya bisa mencapai 40 persen.

Selain itu, lanjut dia, tim medis di lapangan melakukan cara dengan mendatangi langsung rumah lansia, maupun tempat yang seringkali banyak lansia seperti tempat pengajian maupun kantor perbankan yang membuka layanan pengambilan uang pensiun.

Leli berharap lansia yang sebelumnya tertunda karena sedang sakit maupun belum siap karena alasan tertentu bisa secepatnya divaksin Covid-19.

Baca Juga:  Bisa Buat Siswa Lebih Mandiri, Pakar Beberkan Peluang Edutech Pijar

Baca Juga: Tips Perawatan Diri Denga Spa di Rumah, Perhatikan Tahapannya!

Baca Juga: Sepasang Pelajar SMA di Kota Tasikmalaya Digerebek Warga dalam Toilet Masjid, Lagi Mesum?

“Mudah-mudahan mereka yang tertunda vaksinasinya bisa segera dilakukan,” jelasnya.

Leli juga berharap setelah tercapainya vaksinasi 50 persen secara kumulatif, dan 40 persen bagi sasaran lansia maka Kabupaten Garut akan kembali masuk ke Level 2 PPKM. “Untuk dua minggu ke depan kita yakin bisa masuk Level 2,” tandasnya.***