Hj. Kamilah Konsisten Pertahankan Rasa Asli Simping

JABARNEWS | PURWAKARTA – Mendengar kata ‘simping’ pasti kita teringat dengan Purwakarta. Penganan ini masih dipertahankan sampai sekarang, meskipun perajinnya sudah berkurang.

Bahkan, untuk saat ini simping dibuat dengan varian rasa, seperti rasa manis buah-buahan. Hal itu dilakukan menyusul gempuran produk makanan lain, apalagi produk impor. Namun demikian, berbeda dengan Hj. Kamilah (47), salah seorang perajin simping asal Kampung Babakan aso Rt 07/03 Desa Taringgul Tengah, Kecamatan Wanayasa. Dia konsisten dengan tetap mempertahankan rasa khas asli simping, yaitu rasa kencur.

Baca Juga:  Dinkes Cianjur Mulai Waspadai Penyakit Gangguan Ginjal Akut yang Menyerang Anak

“Saya membuat simping ini hanya rasa kencur saja, karena slain ingin mempertahankan keaslian dari rasa simping ini, juga karena rasa kencur lebih banyak peminatnya. Apalagi untuk udara dingin seperti Wanayasa,”ujarnya kepada jabarnews.com, senin (20/11/2017).

Baca Juga:  Fantastis!1 Ton Sabu di Pantai Pangandaran Senilai Rp 1,4 Triliun

Selain mempertahankan kekhasannya, yang menggunakan bumbu rempah-rempah leluhurnya, pembuatan penganan asli Purwakarta berbahan dasar tepung beras ini juga menggunakan cara manual. “Jadi proses produksi masih tradisional. Itu jadi keunikan simping,” ucapnya.

Baca Juga:  Peringatan Hari Santri Nasional, Sholawat Nariyah Menggema di Purwakarta

Pengrajin simping asal Wanayasa ini mulai produksi sejak tahun 2009 sampai saat ini, dengan diberi nama simping neng zahra. Hasil produksinya tidak hanya dipasarkan di Purwakarta, namun juga di luar kota seperti Kabupaten Kerawang. (Cw3/Din)