Daerah

Diterjang Angin Puting Beliung, Belasan Rumah di Sukabumi Rusak

×

Diterjang Angin Puting Beliung, Belasan Rumah di Sukabumi Rusak

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | SUKABUMI – Awal musim hujan di Jawa Barat telah berlangsung dan beberapa daerah telah mengalami intensitas hujan yang meningkat. Namun pada Kamis (14/11/2019), hujan juga disertai dengan puting beliung, melanda Kabupaten Sukabumi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan ada belasan rumah di Kampung Leuwipeuteuy, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, rusak diterjang bencana angin puting beliung.

“Data sementara yang dilaporkan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cimanggu, bencana yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB di Desa Sukajadi menyebabkan 14 rumah rusak ringan,” kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Kamis.

Baca Juga:  Ini Modus Para Pelaku Begal Terhadap Anggota TNI AD di Kebayoran Baru

Informasi yang dihimpun, bencana angin puting beliung terjadi sesaat setelah turun hujan dan tiba-tiba angin bertiup kencang. Warga yang berada di dalam rumah untuk berteduh sempat panik melihat kencangnya hembusan angin.

Baca Juga:  Jabar Duduki Puncak Klasemen Sementara PON 2024

Mayoritas rumah warga yang terdampak bencana ini rusak pada bagian atapnya. Adapun kerugian akibat angin beliung ini mencapai Rp7,5 juta dan seluruh rumah yang rusak hanya mengalami kerusakan ringan.

“Kondisi di lokasi bencana saat ini sudah normal hanya sebagain masyarakat memperbaiki atap rumahnya yang rusak dan untuk pohon yang tumbang sudah dievakuasi,” ujarnya.

Daeng mengatakan mayoritas kecamatan di Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rawan bencana salah satunya puting beliung. Meskipun bencana alam tidak bisa diprediksi kapan terjadinya tetapi, masyarakat harus waspada untuk meminimalisasikan dampaknya.

Baca Juga:  Atlet Inkanas Purwakarta Sabet 28 Medali di Ajang Kapolda Jabar Cup 2022

Bencana ini tidak hanya merusak rumah saja tetapi, merubuhkan sejumlah pohon dan antena parabola milik warga. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini dan hingga kini masyarakat masih bergotong royong yang dibantu pihak desa serta relawan untuk memperbaiki bagian rumah yang rusak. (Ara)

Tinggalkan Balasan