Nasional

Didominasi Usaha Kuliner, 150 Ribu UMKM Kota Bandung Diusulkan Dapat Bantuan

×

Didominasi Usaha Kuliner, 150 Ribu UMKM Kota Bandung Diusulkan Dapat Bantuan

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | BANDUNG – Sebanyak 150.000 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Bandung sudah mendaftar untuk mendapatkan subsidi dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) saat pandemi Covid-19.

“Bila disetujui, mereka bakal mendapat subsidi modal produktif sebesar Rp2,4 juta,” ujar Atet Dedi, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kota Bandung, dikutip dari Prfm, Rabu (23/09/2020).

Ia mengatakan proses persetujuan tersebut akan dilakukan oleh pusat, kata Atet, kalau diterima datanya itu diserahkan untuk proses pencairan ke BRI.

Baca Juga:  BMKG: Hujan Kilat Disertai Angin Kencang Potensi Guyur Beberapa Wilayah Ini

Atet menyebutkan, mayoritas pelaku UMKM yang mengajukan subsidi merupakan pelaku usaha kuliner. Sementara sisanya merupakan pelaku UMKM dari berbagai jenis usaha.

“Kelihatannya 50 persen yang mengajukan itu pelaku usaha kuliner, 50 persen sisanya itu usaha lain-lain,” kata dia.

Hingga menjelang akhir September 2020 ini, menurutnya sudah ada pelaku UMKM di Kota Bandung yang menerima pencairan subsidi modal produktif itu. Namun ia belum bisa memastikan jumlah pelaku UMKM yang telah menerima subsidi melalui usulan Dinas KUMKM. Atet beralasan, ada beberapa pintu bagi pelaku UMKM untuk mendapat subsidi itu.

Baca Juga:  Ingin Tahu Posisi Hutang Pemerintah? Ini Penjelasan Sri Mulyani

“Kami masih klarifikasi data, yang telah menerima subsidi modal itu dari data yang mana, karena pelaku usaha itu juga kan bisa mengajukan ke BRI,” katanya.

Baca Juga:  Bertakziah ke Rumah Dinas Ridwan Kamil, Ini Kebaikan Eril Dimata Sandiaga Uno

Meski begitu, ia mengimbau kepada setiap pelaku UMKM yang sudah menerima pencairan subsidi itu, agar memanfaatkan untuk kepentimgan produktif dan tidak konsumtif.

“Nanti kalau usahanya nampak meningkat, bakal ada tindak lanjut dengan program subsidi yang lain, contohnya seperti program pinjaman lunak yang super mikro,” pungkas Atet. (Red)

Tinggalkan Balasan