JABARNEWS | INDRAMAYU – Sejumlah wilayah pesisir pantura tergenang banjir air laut pasang alias rob, akibat gelombang tinggi air laut. Banjir tersebut tersa lebih besar saat Gerhana bulan total atau super blood moon terjadi tadi malam, Rabu (26/5/2021).
Wilayah terdampak paling parah salah satunya pesisir pantai Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.
Banjir rob hampir merendam seluruh daratan di desa seluas 231,999 hektare itu. Ketinggian air mencapai 30-70 centimeter, masuk kedalam rumah-rumah warga.
Salah seorang warga, Taufik mengatakan, ketinggian air laut mulai terlihat meningkat sejak pukul 15.00. Menjelang Magrib, permukaan air laut sudah menenggelamkan batu pemecah ombak atau breakwater lantas menuju permukiman penduduk.
“Jam setengah enam breakwater sudah tidak terlihat alias tenggelam. Berarti debit air pasang makin tinggi,” kata Taufik, dilansir dari RadarCirebon, Kamis (27/5/2021).
Area pertama perkampungan yang diterjang rob, kata dia, yaitu Blok Pang Pang RT 02 RW 01. Blok Condong RT 02 RW 03 dan Blok Prempu RT 02, 03 RW 05.
Saman, warga lainnya menuturkan, banjir rob sejatinya sudah terjadi sejak empat hari terakhir. Hanya saja, bersamaan dengan fenomena gerhana bulan total, ketinggian air begitu cepat meningkat.
“Lebih besar dari hari-hari kemarin. Rob cepat sekali naiknya. Mungkin dipengaruhi fenomena super blood moon,” ucap dia.
Selama ini, ungkapnya, masyarakat di Desa Eretan Wetan sudah terbiasa berhadapan dengan rob. Apalagi saat terjadi terang bulan. Malah, semenjak 6 tahun terakhir, rob hampir datang setiap waktu.
“Sekarang sih tidak ngaruh terang bulan atau tidak, rob selalu datang. Beda ketinggiannya saja, kalau terang bulan air pasang laut naiknya tinggi,” terangnya. (Red)
