JABARNEWS │ BANDUNG – Berolahraga dalam kondisi perut kosong telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan adanya tren olahraga di rumah selama masa pandemi seperti yang dilaporkan oleh Times of India.
Pendekatan ini diklaim dapat meningkatkan pembakaran lemak dan sensitivitas insulin sebanding dengan berolahraga di gym.
Pendekatan latihan perut kosong didasarkan pada konsep bahwa berolahraga dalam keadaan puasa mendorong tubuh untuk menggunakan lemaknya sebagai sumber energi utama, yang dapat menghasilkan pembakaran lemak yang lebih besar.
Meskipun demikian, ada beberapa potensi kerugian, termasuk penurunan kinerja dan risiko kehilangan otot karena kurangnya “bahan bakar” yang tersedia. Akibatnya, latihan dapat menjadi lebih singkat dan kurang intensif.
Selain itu, kegiatan olahraga juga dapat terganggu dalam hal intensitas, daya tahan, dan efektivitas secara keseluruhan. Dalam kasus ekstrem, ini bahkan dapat menyebabkan kerusakan otot karena tubuh mencari sumber energi alternatif.
