Selanjutnya, pada intervensi kedua, ALERT mengadakan talkshow umum yang dapat dihadiri oleh seluruh kalangan masyarakat. Talkshow ALERT menghadirkan pembicara seorang dokter kesehatan jiwa dari Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Unpad.
Lalu, pada intervensi ketiga, ALERT mengadakan ground campaign di sekitar lingkungan Kampus Unpad Jatinangor dengan melibatkan volunteers sebagai pemberi edukasi kepada masyarakat dengan memakai sarana poster. Sebelum pemberian materi, masyarakat diberikan pre-test untuk mengukur pengetahuannya terkait kesehatan mental dan diakhiri dengan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan melalui edukasi yang kami berikan.
Selain ground campaign, ALERT juga mengadakan air campaign di setiap jeda intervensi melalui sosial media CIMSA Unpad dan volunteers. Air campaign yang dilakukan berupa publikasi twibbon, infografis, dan video edukasi. Tak hanya itu, ALERT juga mengadakan penggalangan dana untuk para pasien dengan gangguan mental yang akan disalurkan ke RSHS.
Lalu, pada intervensi keempat, ALERT secara spesifik melakukan intervensi kepada siswa-siswi kelas X SMA Negeri 3 Bandung. Hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka gangguan kesehatan mental pada anak, remaja, dan dewasa awal. Puncak kemunculan biasanya terjadi di usia 15 tahun, rata-rata 19 tahun pada laki-laki dan 20 tahun pada perempuan.
Beranjak dari hal tersebut, ALERT memberikan intervensi berupa seminar kesehatan mental mengenai tekanan akademik yang disampaikan oleh dokter kesehatan jiwa dari Rumah Sakit Hasan Sadikin. Selain itu, ALERT juga membekali siswa-siswi dengan materi poster publik sebagai sarana edukasi kesehatan masyarakat dengan pemateri dari Science and Research Center (SRC) FK Unpad.