Inagurasi Petani Milenial 2022, bank bjb Hadirkan Dukungan Nyata Bagi Sektor Pertanian

Inaugurasi Petani Milenial Jawa Barat di  Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran Bandung.
Inaugurasi Petani Milenial Jawa Barat di  Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran Bandung.. (foto: istimewa)

Apresiasi  kepada bank bjb

Salah satu  Petani Milenial, Aenul Yakin, yang mengelola lahan sawah dan berusia 29 tahun, menjelaskan, dalam hal bertani tetap akan ada kendala, namun jika inginmenjadi petani  yang sukses dan berhasil, maka diperlukan perjuangan panjang dan tak patah semangat. Karena, para petani akan diuji oleh persoalan seperti masalah  hama, irigasi, pupuk, tenaga kerja, hingga permodalan.

“Kalau mau  menjadi  petani yang sukses itu harus berjuang, apapun masalahnya, ya kita harus hadapi. Juga selalu konsisten dengan apa yang kita pilih,” ucap Aenul.

Baca Juga:  Tanggapi Kecelakaan Maut di Cibubur Bekasi, Ridwan Kamil: Perkara Hukum Harus Dilanjutkan

Petani Milenial lain, Indra Prasetya Nugraha, yang mengelola peternakan sapi, juga merasakan pahit getir, seperti terjadi masalah penyakit kuku mulut, apalagi usahanya juga sempat terganggu ketika terjadi bencana alam. Namun, ia bersyukur, mendapat bantuan pendampingan bank bjb sehingga usahanya terus berkembang.

Ia mengakui, untuk mengembangkan usaha, memerlukan dukungan permodalan. Syukurnya, setelahh ikut Petani Milenial, ia mendapat dukungan penuh dari bank bjb dan pemerintah provinsi Jawa Barat

Baca Juga:  Ridwan Kamil Beli Lukisan Dirinya dan Keluarga saat di Sungai Aare, Segini Harganya

“Terimakasih bank bjb dan Pemprov Jabar sudah mendampingi saya sampai dengan  titik ini.  Pemprov dan bank bjb, bagai orang tua yang mendukung dan menemani kami dengan setia, hadir dalam setiap tarikan nafas, dalam perih, getir, tangis dan tawa, hingga kami mencapai cita cita,” ucap Indra.

Sementara Taufik Hidayat, yang mengembankan usaha Jamur, mengajak para Petani  Milenial dan anak muda di desa, untuk terus semangat pantang menyerah meski dalam menjalankan usaha mengalami kendala. Ia bercerita, harus  merugi hingga puluhan juta, dimana kumbungnya ambruk  akibat musibah hujan dan sekitar 20 ribu baglog hancur.  Namun, peristiwa itu tak mematahkan semangatnya. Karena ia punya mimpi menjadi petani yang berhasil dan mendorong  desa semakin maju.

Baca Juga:  Jenazah Eril Ditemukan Penjaga Pintu Air Bendungan Engehalde, Disini Lokasi Tepatnya

“Sampai di titik ini alhamdulilah saya  melewati banyak proses, cobaan dan kepahitan yang sangat panjang. Tapi tidak pernah terbersit pun untuk menyerah, karena saya dari awal punya mimpi dan harapan,” ujar Taufik. (adv)