Menurut Fazrul, pasangan Oded-Yana itu punya janji kampanye yang harus dituntaskan, kekosongan jabatan wakil walikota bisa mempengaruhi capaian dan realisasinya. Apabila pasangannya utuh, kinerja yang dihasilkan bisa lebih maksimal.
“Fenomena kekosongan jabatan ini seharusnya ditindaklanjuti dengan cepat, meski roda pemerintahan tetap bisa berjalan, tapi ada beberapa hal strategis yang tidak bisa diselesaikan dengan hanya plt saja, seperti halnya membangun konsensus politik, mewujudkan stabilitas politik antara eksekutif dan legislatif, antara pemerintah dan stakeholder lainnya, ini juga penting,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Tokoh Masyarakat Sunda sekaligus Ketua Gerakan Pilihan Sunda Andri P Kantaprawira mengungkapkan bahwa seharusnya setelah 40 hari meninggalnya Oded M Danial, Yana Mulyana sudah definitif jadi Wali Kota Bandung.
“Kita jangan mempolitisir dengan manuver-manuver tidak perlu tentang sesuatu yang jelas. bersikap profesional dan dewasa dalam berpolitik, artinya bila memenuhi syarat untuk adanya wakil walikota maka di internal PKS segera lakukan mekanisme demokrasi untuk ajukan calon, dan DPRD Kota segera proses, dan akhirnya Depdagri tetapkan calon yang telah memenuhi syarat,” ujar Andri.
Ketua Kawargian Bandung-Timbangaten ini juga menilai bahwa Kota Bandung harus jadi contoh teladan demokrasi, jadi selama mekanisme perundang perundangan membuka kemungkinan itu maka wajib dilaksanakan.
