Banjir Pagarsih, Kadis PU: Tol Air Bagus

JABARNEWS | BANDUNG – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Arief Prasetya, mengakui banjir di Pagarsih semalam terbesar dibandingkan di wilayah lain.

“Banjir juga terjadi di kawasan Gedebage dan Paledang. Tapi hanya banjir cileuncang, tidak sebesar yang di Pagarsih,” kata Arief.

Anggapan warga bahwa setelah ada tol air ternyata bukan mengurangi banjir malah sebaliknya.

Baca Juga:  Dapil pada Pemilu 2024 di Cianjur Bertambah Jadi Enam, Ini Alasannya

Arief menjelaskan, sebenarnya kinerja tol air sudah bagus. Sehingga penyebab banjir semalam bukan karena adanya tol air tetapi karena intensitas curah hujan yang tinggi.

Untuk mengatasi banjir itu, pihaknya melakukan beberapa tindakan di antaranya membuat kolam retensi kecil di kawasan Sirnaraga.

“Hulunya di Sirnaraga, jadi kita membuat kolam retensi di sini, agar mengurangi debit air yang mengalir ke bawah,” katanya.

Baca Juga:  "Ratu Buah" asal Jabar Dorong Indonesia Jadi Pengekspor Manggis Terbesar Kelima Dunia

Menurut Arief, aliran Sungai Citepus tidak lurus sehingga air membludak. Idealnya aliran air sungai seperti sirip ikan, jadi bisa mengalir ke pinggir-pinggirnya.

Selain itu, akan juga dilakukan normalisasi sedimen, karena ternyata banyak warga yang membuang berangkal ke sungai.

Pemkot, lanjut Arief, juga bakal membuat pemetaaan kembali sungai-sungai di Kota Bandung. Pasalnya, peta sungai yang dimiliki, sudah terlalu lama.

Baca Juga:  Bandung Bjb Tandamata Raih Gelar Juara Putaran Kedua Final Four

Soal kirmir yang roboh, kata Arief, akan segera diperbaiki. Namun, sementara, pihaknya akan membuat karung pasir.

Arief mengimbau agar warga tetap waspada khawatir terjadi banjir lagi. Pasalnya, saat ini curah hujan yang masih tinggi. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat