“Keteladanan menjadi kunci guna menghadirkan partispasi publik yang luas, baik dengan perangkat RT dan RW, hingga masyarakat secara langsung. Keteladananlah yang menstimulus rasa memiliki (sense of belonging) masyarakat untuk membangun lingkungannya,” kata Angga di Kota Bandung, Minggu (20/3/2022).
Dia menjelaskan, dalam upaya membangun keteladanan yang melahirkan partisipasi masyarakat tersebut para ketua RT dan RW sejatinya tidak sendiri, melalui Forum Rukun Warga atau dikenal dengan FRW para ketua RT dan RW memiliki wadah yang mampu mengoptimasi kerja-kerja ke- RT dan RW -an.
“Hadirnya FRW ini di mulai jenjang Kelurahan, Kecamatan dan Kota menjadikan Ketua RW punya tenaga yang lebih besar dalam bergerak, bahkan jika tadi penulis menyebutkan bahwa keteladanan adalah kunci maka FRW adalah wadah yang sangat mungkin untuk bisa melahirkan kolaborasi keteladanan,” jelasnya.
Kolaborasi keteladanan, lanjut Angga, mencakup dua segmen, satu segmen internal yaitu sebagai ketua RT dan RW tentunya banyak yang dihadapi dari mulai kebaikan sampai kejelekan dengan berbagai kompleksitas karakter, pendidikan dalam masyarakat tentunya tidak bisa dihadapi dengan sendiri.
“Perlu saling sharing, koordinasi dan saling menguatkan satu sama lain karena kita menyakini sudah tidak zamannya menjadi superman tapi sekarang zamannya menjadi avanger yang mana satu sama lain saling menguatkan dengan kapasitas dan keilmuan yg dimiliki masing masing ketua RT, RW dan masyarakat,” tuturnya.