Oleh tenaga kesehatan, kondisi anak itu terus diobservasi selama di puskesmas. Menurut Leli, pada Kamis (20/1/2022) kondisi anak itu membaik dan keluhannya berkurang.
Namun, pada Jumat (21/1/2022) pagi saat diperiksa dokter, anak tersebut kembali mengalami muntah-muntah disertai sakit kepala.
Tenaga kesehatan kemudian melakukan pemeriksaan laboratorium. “Sorenya kondisi anak nge-drop. Pukul 17.35 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia,” kata dia.
Leli mengaku belum bisa memastikan penyebab meninggalnya anak yang baru beberapa hari mengikuti vaksinasi tersebut.
Menurut dia, Kelompok Kerja (Pokja) Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) Kabupaten Garut masih melakukan penelusuran terkait penyebab pasti anak itu meninggal dunia.