
Kerugian terbesar berasal dari tanah longsor, dengan nilai mencapai Rp1,3 miliar. Cuaca ekstrem menyebabkan kerugian Rp859,1 juta, kebakaran permukiman Rp786 juta, angin puting beliung Rp426,5 juta, banjir Rp160,5 juta, dan gempa bumi Rp86,3 juta.
“Jumlah korban luka mencapai lima orang, termasuk dua korban meninggal dunia, dua luka berat, dan satu luka ringan,” tambah Novian.
Pada bulan Juni, bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor tetap mendominasi. Novian juga memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap musim kemarau yang diperparah oleh fenomena El Nino, yang dapat memicu kekeringan dan kesulitan air bersih. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News