Rudi menyampaikan pemerintah daerah sudah melakukan penanganan dan menetapkan sebagai Tanggap Darurat Bencana selama sepekan setelah kejadian bencana pada Kamis (22/9/2022).
Pemerintah daerah, lanjut Rudy, untuk mengatasi dampak bencana alam itu menyiapkan Rp1,7 miliar ditambah lagi bantuan dari sejumlah pihak seperti dari perusahaan.
Anggaran yang disiapkan itu untuk dialokasikan dan biaya membersihkan rumah yang kotor, karena diterjang banjir dengan besaran Rp300 ribu per rumah. “Dengan seribu (rumah) lebih, kurang lebih Rp300 juta,” tuturnya.
Rudy menambahkan pemerintah menyiapkan untuk perbaikan rumah warga yang rusak akibat bencana alam dengan besaran maksimal Rp20 juta per rumah. “Rumah yang rusak berat, rusak ringan itu telah dilakukan perbaikan dan pemberian maksimal Rp20 juta,” ucapnya.
Perbaikan lainnya, yakni infrastruktur jalan maupun jembatan yang rusak akibat terdampak bencana alam. Rudy menyampaikan jajarannya juga akan mengecek bantaran sungai dan akan dilakukan pengerukan sedimentasi sungai sebagai upaya mencegah banjir.