Daerah

Curah Hujan Tinggi, Bandung Siaga! Evakuasi, Kesehatan, Dapur Umum hingga Mitigasi Pohon dan Banjir Diperkuat

×

Curah Hujan Tinggi, Bandung Siaga! Evakuasi, Kesehatan, Dapur Umum hingga Mitigasi Pohon dan Banjir Diperkuat

Sebarkan artikel ini
Curah Hujan Tinggi, Bandung Siaga! Evakuasi, Kesehatan, Dapur Umum hingga Mitigasi Pohon dan Banjir Diperkuat
Pemkot Bandung bersiap menghadapi potensi bencana akibat curah hujan tinggi. Salah satu langkah mitigasi yang dilakukan adalah menyiapkan dapur umum untuk membantu warga terdampak bencana.

JABARNEWS| BANDUNG – Kota Bandung bersiaga menghadapi potensi bencana akibat tingginya curah hujan. Dinas Sosial telah menyiapkan evakuasi bagi lansia dan penyandang disabilitas, serta memastikan logistik dan dapur umum tersedia untuk warga terdampak banjir. Di sisi lain, Dinas Kesehatan menyiagakan 80 puskesmas, tim medis, serta 42 rumah sakit untuk menangani korban dan mencegah wabah penyakit pascabanjir. Sementara itu, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) mengintensifkan pemangkasan dan pemeriksaan pohon guna mengantisipasi risiko pohon tumbang akibat hujan dan angin kencang.

Evakuasi dan Bantuan Logistik Disiapkan

Dinas Sosial Kota Bandung memastikan kesiapan evakuasi bagi lansia dan penyandang disabilitas. Langkah ini diterapkan di seluruh wilayah, mencakup 30 kecamatan dan 151 kelurahan.

“Kita siap untuk evakuasi lansia termasuk disabilitas. Ini sudah kita siapkan di seluruh wilayah,” ujar Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bakhtiyar.

Pemkot juga telah mengantisipasi kebutuhan logistik bagi warga terdampak banjir. Bantuan akan segera dikirim ke daerah yang rawan banjir. Jika bencana berlangsung lebih dari tiga hari, dapur umum akan didirikan dengan kapasitas 1.500 porsi makanan.

Baca Juga:  Duh! Delapan Daerah di Jabar Ini Masuk Zona Blank Spot TV Digital

“Kita siapkan apabila bencana lebih dari tiga hari. Untuk dapur umum mampu mencapai 1.500 porsi,” tambah Soni.

Namun, jika banjir hanya terjadi dalam 1–2 hari, pemerintah akan mendistribusikan makanan siap saji serta sembako.

Pelayanan Kesehatan Siaga 24 Jam

Dinas Kesehatan Kota Bandung juga menyiapkan berbagai skema layanan kesehatan. Sebanyak 80 puskesmas disiagakan, termasuk tim kesehatan dan ambulans.

“Jika di luar jam kerja, ada tim surveilans siaga 24 jam. Tim ini akan melaksanakan penilaian cepat untuk rekomendasi jika dibutuhkan di lapangan. Misalnya perlu ambulans, posko kesehatan, atau kunjungan tim kesehatan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian.

Selain puskesmas, 42 rumah sakit juga bersiaga menghadapi potensi lonjakan pasien akibat bencana. Unit Gawat Darurat (UGD) di setiap rumah sakit beroperasi penuh selama 24 jam.

“Rumah sakit ada 42 unit, UGD siap 24 jam. Kami juga akan prioritaskan jika ada korban banjir,” tegas Anhar.

Direktur Rumah Sakit Bandung Kiwari, Yorisa Sativa, menjelaskan dua jenis layanan kesehatan yang telah disiapkan, yaitu statis dan mobile.

Baca Juga:  Pemkot Bandung Kembali Temukan Kasus PMK

“Kalau statis kami siapkan masing-masing rumah sakit dengan SDM. Pastinya kesiapan kami akan lebih ekstra, manajemen SDM, peralatan, dan sebagainya ditingkatkan,” kata Yorisa.

Sementara itu, layanan mobile berbentuk posko kesehatan. Layanan ini melibatkan berbagai tenaga medis, termasuk spesialis, psikiater, dan dokter umum.

Menurut Yorisa, penyakit seperti diare, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan Demam Berdarah Dengue (DBD) sering muncul saat banjir terjadi.

“Ini perlu antisipasi. Puskesmas, klinik swasta juga harus membantu jangan sampai terjadi peningkatan penyakit,” harapnya.

Direktur RSUD Bandung, Nita Kurniati Somantri, juga memastikan kesiapan rumah sakitnya.

“Fasilitas, tim medis, logistik, dan obat-obatan sudah siap,” ujarnya.

Antisipasi Pohon Tumbang Ditingkatkan

Selain banjir, hujan deras dan angin kencang juga berisiko menyebabkan pohon tumbang. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung meningkatkan pemangkasan dan pengecekan pohon di sejumlah titik.

“Kita terus melakukan mitigasi pohon tumbang. Satu pekan ini, terdata 12 pohon tumbang dan 7 pohon patah dahan. Kondisinya sering terjadi di kawasan wilayah Karees, seperti Jalan Martanegara, Buahbatu, dan sekitarnya,” ujar Kepala DPKP Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi.

Baca Juga:  Dinas KUKM Kota Bandung Siapkan BLT BBM untuk 2.854 UMKM, Ini Syaratnya Penerimanya

Menurut Rizki, kondisi pohon yang rapuh memang sulit diprediksi. Namun, pemeriksaan secara fisik dapat membantu mengidentifikasi pohon yang berisiko tumbang.

“Memang tidak bisa diprediksi, kalau pemeriksaan secara fisik pohon itu di atas permukaan tanah antara akar dan sudah rapuh,” jelasnya.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meminta petugas di lapangan untuk lebih aktif dalam merawat pohon.

“Ini harus rajin treatment pohon, agar bisa mengantisipasi tumbang,” tegasnya.

Layanan Darurat 112 Siap Membantu Warga

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Pemkot Bandung menyediakan layanan darurat melalui call center 112. Warga bisa menghubungi nomor tersebut jika mengalami situasi darurat, termasuk banjir atau pohon tumbang.

Call center 112 berfungsi untuk meningkatkan respons cepat terhadap bencana. Dengan koordinasi yang lebih baik, penanganan keadaan darurat di Kota Bandung diharapkan semakin efektif.(Red)