Di Cianjur, Perpustakaan Daerah Masih Minim Pengunjung

JABAR NEWS | CIANJUR – Keberadaan Perpustakaan Daerah di Cianjur belum menjadi tempat favorit bagi masyarakat, lantaran hal tersebut masih minim inovasi.

Kepala Dinas Arsip Dan Perpustakan Daerah Kabupaten Cianjur melalui Kasubag Perencanaan Andi Junaedi menuturkan minat masyarakat untuk membaca masih minim. Ini terbukti dari buku tamu masih sedikit yang mengisi, artinya pengunjung masih lemah.

“Kurang dari seratus orang dalam sehari. Penyebabnya mungkin saat ini untuk mengakses buku warga tinggal browsing di gadget sehingga efeknya terhadap kunjungan keperpustaan mengurang,” ujar Andi, Kamis (03/08/2017)

Baca Juga:  Kim Ikuti Sesi Fitness Bersama Timnya

Selain itu, keberadaan perpustakaan di lingkungan kantor Pemerintah Kabupaten Cianjur juga bisa menjadi salah satu penyebab dikitnya pengunjung. Hal tersebut karena bisa saja warga menjadi enggan dan malu untuk berkunjung

Kendati demikian, pihaknya memiliki strategi untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Salah satunya melalui perpustakaan keliling dengan target berbagai macam segmentasi mulai dari pelajar hingga masyarakat umum.

“Perpustakaan keliling bisa menjangkau hingga jarak daerah pelosok Pagelaran dan Sukanagara. Selain itu kami berencana akan menyediakan layanan elektronik book untuk memudahkan warga membaca. Hanya saja tidak semua buku bisa di akses,” ucapnya.

Baca Juga:  PPP Buka Peluang Dukung Calon Lain di Pilgub Jabar 2024, Uu Ruzhanul Ditinggalkan?

Ia mengakui tanpa adanya inovasi lebih, keberadaan perpustakaan akan semakin tidak diminati oleh warga. Oleh sebab itu, pihaknya acap kali menggelar beberapa kegiatan, seperti Hijab Clas dan beberapa kerjasama dengan perusahaan.

“Perpustakaan Daerah juga membuka lebar bagi masyarakat yang ingin melaksanakan event apapun yang bersifat pendidikan. Sebagai upaya melibatkan masyarakat dalam meningkatkan minat baca, seperti kelas menulis dan hal lainnya,” jelas Andi.

Sementara itu salah seorang pengunjung perpustakaan Rizki Aulia Pratama mengeluhkan kondisi perpustakaan yang minim inovasi. Serta posisiny berada di kantor pemerintahan, sehingga para penikmat perpustakaan kurang berminat.

Baca Juga:  Tak Kantongi Surat Bebas Covid-19, Puluhan Mobil Menuju Cianjur Diputar Balik

“Inikan jaman sudah modern. Jadikan lah perpustakaan itu seperti tempat ngopi para remaja sehingga perpustakaan menjadi tempat alternatif setelah rumah dan sekolah,” sarannya.

Selain itu, waktu operasi menjadi kendala karena perpustakaan di buka dari pagi hingga Ashar. Sedangkan para pelajar pulang setelah solat Ashar.

“Semestinya dihari libut perpustakaan tidak tutup mengikuti hari kantor agar masyarakat bisa berkunjung,” tuturnya. (Wan)

Jabar News | Berita Jawa Barat