“Masuk Puskesmas itu tanggal 19 karena muntah-muntah, agak jauh jaraknya dari vaksinasi,” ungkapnya.
Leli menyampaikan bahwa pada 21 Januari anak tersebut kembali muntah-muntah, lalu mendapatkan penanganan lebih lanjut dengan melakukan cek laboratorium, namun sorenya meninggal dunia.
“Anak muntah-muntah lagi disertai sakit kepala, kemudian cek lab, sorenya kondisi anak ngedrop, pukul 17.35 pasien dinyatakan meninggal dunia,” ucapnya.
Leli juga menyampaikan saat pemeriksaan kesehatan sebelum divaksin kondisi anak tersebut sehat dan dinyatakan boleh divaksin Covid-19.
“Terkait jumlah kasus anak meninggal dunia setelah divaksin baru satu orang, selain itu ada juga anak yang mendapatkan penanganan kesehatan setelah divaksin,” tandasnya. (Red)