Disbudpar: Kurangi Kemacetan di Bandung Sektor Wisata Harus Disebar

JABARNEWS | BANDUNG – Fenomena Kota Bandung menjadi kota termacet di Indonesia memberikan dampak ke beberapa sektor termasuk pariwisata. Dengan perkembangannya Kota Bandung merupakan salah satu pusat peradaban di Indonesia. Sabtu (19/10/2019)

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Dewi Kaniasari menegaskan bahwa, kemacetan di Kota Bandung sudah pasti ada dampaknya bagi pariwisata, maka dari itu lokasi wisata perlu disebar di wilayah Bandung Raya.

Baca Juga:  Tindaklanjuti Kasus Perundungan Anak, PGRI Tasikmalaya Minta Guru Tingkatkan Pengawasan

“Bandung ini merupakan pusat dari pendidikan, banyak kantor BUMN juga, sudah pasti bandung ini menjadi gula untuk daerah sekitarnya,” Ujar Dewi

Kemudian dia menyebut wajar ketika kemacetan terjadi, menurut dia luas wilayah Kota Bandung tidak bertambah, sedangkan aktivitas penduduk dan aktivitas wisatawan terus meningkat.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Jadi Tukang Parkir di Pasar, Bongkar Praktik Japrem Capai Miliaran Per Tahun

Selain itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar juga menyebut kemacetan di Kota Bandung dapat mengganggu bahkan merugikan bagi sektor wisata.

Menurut dia lalu lintas yang terganggu dapat menyebabkan terhambatnya mobilitas. Akhirnya para wisatawan, kata dia, memilih untuk tidak berlama-lama di Kota Bandung.

Baca Juga:  Korban Longsor di Lembang Ditemukan Tewas dalam Posisi Sujud

“Pernah kejadian orang dateng ke Bandung, rencana mereka menginap di Bandung itu tiga malam, mereka jalan-jalan terus mereka datang di hotel lagi jam 11 malam karena kemacetan, akhirnya mereka tidak jadi menginap,” kata Herman. (Ara)