JABAR NEWS | PURWAKARTA – Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Purwakarta akan digelar pada tahun 2018, kendati masih cukup lama, namun saat ini beberapa tokoh di Kabupaten Purwakarta sudah mulai bermunculan ke permukaan yang digadang-gadangkan untuk mencalonkan diri menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta.
Namun, dari sekian banyak para calon hanya sedikit yang berbicara Visi dan Misi yang akan dijalankan seandainya mereka terpilih jadi Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta.
“Saat ini para calon hanya sibuk melakukan tebar pesona ke masyarakat dan berpikir bagaimana untuk menang,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kebijakan Pembangunan (ELKAP) Kabupaten Purwakarta Anas Ali Hamzah, Minggu (11/06/2017).
Menurut Anas, bagi siapapun yang menjadi Bupati Purwakarta usai habis masa jabatan Dedi Mulyadi akan memiliki “Pekerjaan Rumah” (PR) yang harus diselesaikan. Mulai dari bidang pendidikan, ekonomi kerakyatan, bidang kesehatan yang masih adanya indikasi tebang pilih, dan PR lainnya.
“Salah satunya hingga saat ini, Purwakarta belum memiliki Universitas Negeri yang mumpuni, dan bisa jadi itu belum ada diantara para calon yang memikirkannya, semua hanya berkata “akan lanjutkan” “, ungkap Anas.
Kendati demikian, dalam penataan kota dan infrastuktur yang telah dilakukan Bupati Purwakarta saat ini yaitu Dedi Mulyadi harus dijadikan acuan kedepan nantinya. Sehingga Kabupaten terkecil di Jawa Barat ini semakin berkembang.
“Menurut saya, program penataan kota berbasis budaya yang diimplementasikan oleh Dedi Mulyadi sangat baik, dan itu merupakan tugas berat pemimpin baru yang harus lebih bisa memajukan dan mempertahankannya,” tutup Anas.
Tambahnya sebagai penutup, Anas berharap, siapapun pemimpin Purwakarta selanjutnya harus mampu mewujudkan konstruksi APBD yang baik dan realistis. (Zal)
Jabar News | Berita Jawa Barat
