Emil Kebut 100 Hari, Yakinkan 2019 Program Rindu 100% Terwujud

JABARNEWS | BANDUNG – Pada program 100 hari, Gubernur Jabar terpilih, Ridwan Kamil mengaku, akan menyinkronkan sembilan visi misi pasangan Rindu. Untuk program 2019 harus 100% program pasangan Rindu terwujud.

Prioritas yang akan ia kebut dan dahulukan yakni di bidang infrastruktur dan lowongan pekerjaan.

“Curhatan masyarakat di perbatasan Jabar selatan kita dahulukan. Lalu pengentasan pengangguran. Saya akan melakukan satu desa satu perusahaan itu udah siap ya,” tandas Emil, usai Rapat Paripurna Istimewa Penetapaan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Terpih, di Gedung DPRD Jabar, Rabu (26/7/2018). Rabu (25/7/2018).

Baca Juga:  Hampir Seluruh DPC Gerindra se-Jabar Inginkan Gibran Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Selain program itu, dalam 100 hari ia juga akan melaunching kredit masjid yang diklaimnya sudah siap serta hibah pariwisata.

“Hibah pariwisata Bandung Tour On The Bus (Bandros) itu juga siap. Alhamdulillah banyaklah. Minimal lima hal dalam 100 hari bisa terkoneksi,” tegasnya.

Disinggung soal pembagian kerja dengan Wakil Gubernur, Emil mengungkapkan, sesuai aturan perundangan, wakil gubernur itu berfungsi saat gubernur berhalangan.

“Jadi tidak ada kewenangan spesifik ya karena yang menanda tangan kan gubernur. Tapi karena Jawa Barat ini luas dan pemerintah itu tidak hanya formal ada urusan usaha informal. Nanti akan saya titipkan untuk membangun jaringan networking merangkul apa aja,” jelasnya.

Baca Juga:  Dijanjikan Pekerjaan di Luar Negeri, 165 Orang di Cilacap Alami Kerugian hingga Rp2,5 Miliar

“Kan kita menang 32%, tidak kita semua di kita. Jadi kita mulai dengan majelis pertimbangan Gubernur itu. Itu salah satunya untuk menjahit elemen-elemen politik dan pengentasan kemiskinan jadi,” paparnya.

Lanjut Emil, pemerintah Jabar kurang optimal melobi pemerintah pusat sehingga penganggaran untuk Jabar sedikit.

Ia mencontohkan, Sumatera APBD-nya kurang dari Rp 10 triliun namun bantuan dari pusatnya puluhan triliun rupiah.

“Jawa Barat ini tidak begitu. Jadi saya nanti ingin agar ada sistem di mana saya akan minta banyak sekali kepada pusat karena banyak populasi yang harus disejahterakan,” tandasnya.

Baca Juga:  Mayat Perempuan di Arcamanik, Polisi Sebut Korban Tewas Dicekik

Bantuan luar negeri pun, diakuinya jika untuk kebaikan dan positif bagi negara, bangsa, dan daerah, akan ia kejar.

“Dana APBD itu hanya 10% dari kemampuan membangun negeri ini. Jadi 90% dari dana umat, dana CSR, dan lainnya. Karenanya saya tidak akan menjadi pemimpin yang hanya andalkan APBD, di mana ada rezekinya saya kejar ke luar negeri, ke perusahaan. Ke mana itu pasti saya kejar karena saya bukan tipe pemimpin yang 100% APBD,” paparnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat