Gandeng Uu Ruzhanul Ulum dan Atalia Praratya, Enesis Edukasi DBD di Kota Bandung

Gandeng Uu Ruzhanul Ulum dan Atalia Praratya, Enesis Group Edukasi DBD di Kota Bandung. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi nomor 1 dengan kasus DBD tertinggi sepanjang 2022 dengan total kasus 24.694, dengan top 5 kota/kabupaten seperti Kota Bandung (3.936), kemudian Kabupaten Bandung (2.576) kasus.

Disusul Kota Bekasi (1.910) kasus, Kabupaten Sumedang (1.452) kasus dan Kota Tasikmalaya (1.359) kasus. Di 2021 silam Jabar turut menempati posisi 1 dengan kasus 23.454.

Baca Juga:  IPRC Soroti SE Mendagri Soal Pilkada Serentak 2024: Bagaimana Aturan Main Pj dan Netralitas ASN?

Dalam acara peringatan Hari Nyamuk Sedunia, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa pihaknya memiliki tiga langkah terpadu yang diterapkan dalam mengantisipasi penyebaran penyakit DBD yakni pemahaman pada masyarakat (sosialisasi), pemberian bantuan obat-obatan, serta pengawasan.

Baca Juga:  Anne dan Amor Masuk Radar Penjaringan Balon Kada di Partai Golkar Purwakarta

“Untuk mengantisipasi berbagai penyakit, termasuk di dalamnya ada DBD, memberikan pemahaman dahulu kepada masyarakat. Setelah memberikan pemahaman, kemudian memberikan bantuan obat dan pengawasan,” kata Uu Ruzhanul Ulum dalam keterangan yang diterima, Selasa (23/8/2022).

Baca Juga:  Dua Daerah di Jawa Barat Ini Paling Tinggi Angka Kematian Akibat Kasus DBD

Dia menambahkan, ketiga langkah tersebut penting karena saling mendukung satu sama lainnya. Menurutnya, pemberian bantuan obat-obatan tidak dapat efektif tanpa adanya sosialisasi atau pemahaman terlebih dahulu.