Daerah

9.176 Guru Keagamaan Bandung Dapat Insentif Rp38 Miliar, Begini Komitmen Pemkot

×

9.176 Guru Keagamaan Bandung Dapat Insentif Rp38 Miliar, Begini Komitmen Pemkot

Sebarkan artikel ini
9.176 Guru Keagamaan Bandung Dapat Insentif Rp38 Miliar, Begini Komitmen Pemkot
Para guru keagamaan mengikuti kegiatan pembinaan sebagai bagian dari program penguatan pendidikan agama di Kota Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung mengalokasikan anggaran hibah sebesar Rp 38 miliar untuk memberikan insentif kepada 9.176 guru keagamaan pada November ini. Dukungan besar ini menjadi langkah nyata Pemkot Bandung dalam mengangkat peran para pendidik agama yang selama ini menjadi fondasi karakter dan moral generasi muda.

Pemerintah Kota Bandung terus menghadirkan kebijakan yang menyentuh langsung para penggerak pendidikan keagamaan. Pada November ini, Pemkot Bandung memberikan insentif kepada 9.176 guru keagamaan, termasuk para guru honorer madrasah. Para penerima berasal dari Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah, Forum Komunikasi Pendidikan Al-Qur’an, serta Forum Pondok Pesantren.

Langkah ini tidak muncul secara tiba-tiba. Sebaliknya, kebijakan tersebut hadir setelah proses penguatan koordinasi antara Pemkot Bandung dan Kantor Kemenag Kota Bandung yang kemudian dituangkan dalam penandatanganan MoU resmi.

Baca Juga:  Hari Musik Nasional: Pemkot Bandung Musisi untuk Bangkit Lagi

Anggaran Rp 38 Miliar untuk Penguatan Pendidikan Agama

Total anggaran hibah yang dikucurkan mencapai Rp 38 miliar. Pemerintah Kota Bandung menilai dukungan finansial ini sangat penting untuk menjaga keberlangsungan pendidikan keagamaan, sekaligus memberikan penghargaan terhadap dedikasi para guru.

Kepala Bagian Kesra Kota Bandung, Nasrulloh Jamaluddin, menegaskan bahwa komitmen Pemkot Bandung tidak berhenti pada tahap pencairan. Ia menuturkan, “Harapannya, jumlah penerima insentif bagi guru keagamaan akan terus ditingkatkan ke depannya sebagai bentuk komitmen Pemkot Bandung terhadap pendidikan agama.”

Selain itu, ia menambahkan bahwa Pemkot Bandung sangat mengapresiasi para penggerak madrasah. Menurutnya, “Pemkot Bandung mengapresiasi para penggerak madrasah, para guru, dan pimpinan forum atas dedikasi mereka dalam mendidik generasi bangsa.”

Disampaikan dalam Seminar Guru Madrasah di Ponpes Daaruttaubah

Nasrulloh menyampaikan hal tersebut pada Kamis, 20 November 2025, di sela-sela kegiatan Seminar Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah dan Rapat Kerja Forum Madrasah Diniyyah se-Jawa Barat. Acara ini berlangsung di Pondok Pesantren Daaruttaubah Andir, Kota Bandung, dan menghadirkan ratusan peserta.

Baca Juga:  Pemkot Bandung Ingin Exit Tol Gedebage Dilanjutkan hingga Jalan Soekarno-Hatta, Ini Alasannya

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan kembali bahwa Pemkot Bandung akan terus hadir mendukung program-program pendidikan keagamaan. Baginya, penguatan pendidikan agama merupakan investasi jangka panjang. Ia menyampaikan bahwa pemerintah ingin mencetak generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak, unggul, dan berdaya saing.

Nasrulloh bahkan menekankan peran penting guru madrasah. Ia menegaskan, “Guru madrasah adalah pilar peradaban. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik dengan keteladanan.”

Penguatan Kompetensi Guru Demi Masa Depan Anak Bangsa

Sementara itu, Pemimpin Pondok Pesantren Daaruttaubah, KH Ahmad Haidar, menyambut baik kegiatan seminar dan kebijakan insentif tersebut. Ia menilai seminar ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kualitas guru madrasah. Ia mengatakan, “Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kinerja para pengajar, membangun anak bangsa, serta mencerdaskan generasi khususnya di Kota Bandung dan Jawa Barat.”

Baca Juga:  Organisasi Sekolah Swasta Resmi Cabut Gugatan ke Dedi Mulyadi, Ada Poin Kesepakatan

Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi forum berbagi pengetahuan, tetapi juga menjadi ruang penguatan jejaring antarpendidik. Selain itu, dukungan insentif yang diberikan Pemkot Bandung diharapkan mampu memotivasi guru untuk terus meningkatkan kompetensi dan dedikasi mereka.

Pada akhirnya, melalui langkah-langkah yang semakin terstruktur dan kolaboratif, Pemerintah Kota Bandung ingin memastikan bahwa pendidikan agama tetap kokoh dan relevan dalam membentuk karakter generasi masa depan.(Red)