Windu menjelaskan kegiatan ini akan memberikan dampak pada kelestarian dan keberlangsungan Pantai Indah Kemangi sebagai kawasan pesisir dan ekowisata mangrove.
“Melalui Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023, saya menyerukan semua stakeholders, untuk bersama- sama menemukan dan memperjuangkan solusi untuk polusi plastik ini,” kata Sugiono.
Tercatat dari hasil penelitian yang telah dilakukan Universitas Diponegoro Semarang bahwa total perubahan garis pantai di Kabupaten Kendal tahun 2014-2019 mengalami akresi sebesar 22,68 Ha dan mengalami abrasi seluas 6,28 ha sehingga disimpulkan proses akresi pantai lebih dominan seluas 16,40 Ha.
Selain faktor alam, kondisi tersebut juga disebakan oleh berkurangnya tutup lahan mangrove di pesisir pantai Kendal.
Permasalahan lain juga dialami pantai yang sedang dikembangakan menjadi kawasan ekowisata tersebut. Kondisi oceanografi yang sangat dinasmis menimbulkan sampah kiriman di Pantai Indah Kemangi.