JABARNEWS | BANDUNG – Polisi mengungkap motif pembacokan terhadap KH Farid Ashr Waddahr atau Gus Farid yang terjadi pada Selasa (8/3/2022) malam di Musala Pesantren An Nur, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku merasa terganggu dengan aktifitas zikir yang dilakukan oleh korban pada malam hari sehingga mengundang banyak orang. Bahkan menurut pelaku, kegiatan tersebut dianggap menyimpang.
“Motifnya sih merasa terganggu karena aktivitas zikir dengan mendatangkan banyak orang. Dia juga bilang wirid ini bertentangan dengan fiqh yang dia pahami dan pelaku menganggap sebagai pesugihan. Jadi, ini paham yang keliru dari tersangka,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, Kamis (10/3/2022).
Ibrahim mengatakan, sebanyak tiga orang menjadi korban dalam aksi pembacokan yang dilakukan oleh pelaku. Selain melukai Gus Farid, pelaku juga membacok istri dan keponakan korban yang tengah berada di rumah.
“Tersangka sempat pada 8 Maret 2022 itu datangi rumah kiai F pukul 21.00 WIB tapi hanya menemui istrinya dan menanyakan lokasi kiai. Lalu, istri kiai itu memberitahu sedang ada di musala akhirnya pergi dan sempat balik lagi untuk aniaya istri kiai,” katanya.