JABAR NEWS | KARAWANG – Berita palsu atau hoax kini menjadi masalah serius di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Karawang. Peran media massa untuk memerangi berita hoax dianggap penting agar masyarakat sebagai pembaca bisa menerima informasi sesuai dengan fakta yang ada. Hal itu pula yang melatarbelakangi dibentuknya Ikatan Wartawan Online (IWO) oleh sejumlah wartawan media online Karawang beberapa waktu lalu.
“Dengan hadirnya IWO di Karawang ini, diharapkan bisa menjadi wadah sekaligus rumah bagi wartawan media online. Sehingga kedepan organisasi ini bisa ikut andil untuk memberikan informasi kepada masyarakat dengan benar,” ujar Sekretaris Pengurus Wilayah IWO Kabupaten Karawang, Dede Jaenudin, Rabu (9/8).
Dede mengatakan, wartawan media online yang masuk menjadi anggota IWO Karawang, dia tegaskan sepenuhnya siap dalam memberantas dan mengurangi hoax atau berita palsu.
“Karena tidak bisa dipungkiri, keberadaan media online yang sudah menjamur ini, mulai dilirik masyarakat. Pasalnya di era digital ini masyarakat lebih mudah dan cepat membaca berita di media online,” ujar Dede, yang tercatat sebagai reporter media online www.tvberita.co.id ini.
Senada juga diungkapkan Ryan S Kahman, Pemimpin Redaksi media online www.sinfonews.com, yang berpusat di Karawang. Menurut Ryan, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, medium informasi dulu kontennya dimuat dalam medium cetak ke elektronik atau online. Sedangkan saat ini mediumnya berkembang ke Media Sosial (Medsos).
“Perkembangan tersebut tidak bisa dihindari. Tetapi yang paling penting bagi kita adalah bagaimana untuk terus memberikan informasi sesuai dengan fakta yang ada, dan ikut memerangi berita hoax,” ujar Ryan.
Sementara itu, Ketua IWO Karawang, Ega Nugraha mengatakan, terus mewabahnya berita hoax di tengah masyarakat memang sangat merugikan banyak pihak. Oleh karena itulah, jelas Ega, keberadaan organisasi IWO ini nantinya bisa menjadi wadah untuk bertukar pikiran. Dan tempat menyatukan persepsi seluruh wartawan media online di Karawang untuk tidak membuat berita bohong. Hal itu, kata dia, yang harus dijaga secara profesionalisme oleh seluruh insan pers.
“Artinya, konten yang disajikan harus yang benar dan akurat serta tepat, menjadi pegangan dasar baik bagi media online. Tidak hanya berdasarkan kecepatan dalam menyajikan sebuah berita,” tandasnya.(Kar)
Jabar News | Berita Jawa Barat
