Lebih lanjut, Anton menjelaskan bahwa seluruh TPS di Jawa Barat ada 150 ribu saksi. Oleh karena itu, dalam ToT yang diselenggarakan Demokrat Jabar ini masing-masing mengirimkan 4 orang.
“Nanti 4 orang tersebut melatih ditingkat DPC, nanti DPC tingkat kecamatan sampai ketingkat TPS. Intinya jangan sampai ada orang jadi saksi tapi tidak mengetahui apa yang dilakukan tupoksi sebagai saksi,” jelasnya.
Sementara itu, Andi Timo Pangerang menyampaikan bahwa hasil akhir Pemilu itu adalah perolehan suara. Oleh karena itu, peran saksi sangat penting untuk hadir di setiap TPS untuk mengawal, mencermati, memantau, dan menghitung suara.
“Semua untuk mencari suara, sudah dapat suara gak ada saksinya, ini bisa saja hilang semuanya. Dalam proses, pemungutan, perhitungan suara, rekapitulasi suara. Selalu ada celah titik-titik rawan,” ucap Andi.
Menurut dia, ToT ini sangat penting supaya para saksi paham betul tugas apa yang harus dilakukannya. “Sehinga hal-hal yang kita khawatir itu bisa kita antisipasi. Intinya saksi tau mengerjakan apa tugasnya,” bebernya.