Kades Cipinang Terinspirasi Mantan Menpen Harmoko

JABARNEWS | PURWAKARTA – Namanya selalu melekat dengan Assosiasi Pengurus Desa Indonesia (Apdesi). Dalam berbagai kegiatan. Orang nomor satu di Desa Cipinang, Kec Cibatu, Purwakarta, itu kerap dikait-kaitkan dengan Pilkada Serentak. Purwakarta sendiri menjadi salah satu kabupaten dari 170 daerah di Indonesia yang menggelar Pilkada.

Ya, dialah H. Ahmad, seorang kades di wilayah timur Kabupaten Purwakarta yang berbatasan dengan Kabupaten Subang. Masyarakat semula hanya mengenal Ahmad di tingkat Desa. Namun kini nama dia membahana di tingkat elit Kab. Purwakarta. Dia salah satu tokoh yang diperhitungkan.

Tentu saja, prestasi yang moncer membuat nama Ahmad menembus tingkat Kabupaten. Ahmad yang belakangan disebut-sebut sebagai pemikir, konseptor, dan perancang salah satu kandidat Paslon Pilkada Purwakarta.

Ketertarikan lelaki 44 tahun di bidang politik bukan hal baru. Beruntung sebelum turun ke kancah politik Wakil Ketua Apdesi Purwakarta itu sudah mengantongi segudang ilmu politik yang ia peroleh dari dua tokoh sekaligus gurunya. Mereka adalah H. Harmoko dan H. Tahar. Dua sesepuh ini eks bosnya kala Ahmad bekerja di PT Gede Karang, pabrik kertas Poskota Group.

“Jujur saja Kang, guru politik saya mah Pak Harmoko dan Pak Tahar. Walaupun kalau Pak Tahar cenderung menularkan ilmu bisnis. Kedua orang itu sangat besar sekali jasanya buat saya. Saya tidak akan melupakan itu,” ujar Ahmad, kepada Jabarnews, Selasa (27/2/2018).

Baca Juga:  Sanggar Bunda Febri, Eksis Sewakan Kostum

Bahkan, diakui Ahmad, Harmoko secara khusus memberikan sebuah buku politik yang sampai saat ini masih ia simpan. Bagaimana gaya politik Harmoko kala beliau memangku jabatan Menpen di era Presiden Soeharto begitu dia kenang.

“Sangat soft. Politik yang soft itulah yang saya sukai dari Pak Harmoko,” kata bapak dua anak itu.

Ahmad kemudian mengenang ke masa lalu, saat dia bekerja di PT Gede Karang. Disebutkannay, dia seorang perantau dari Sumatera yang mengadu peruntungan ke tanah Jawa Barat, tepatnya di Desa Cipinang.

”Saat itu saya masih bujangan Kang,” kenang dia.

Beberapa tahun kemudian dia mempersunting Nurhasanah, kembang desa di Cipinang untuk dijadikannya istri. Dari pernikahannya itu kini dia memiliki dua orang anak, Intan Nursanti dan Muhamad Ilham Wijaya.

Dia ingat betul bagaimana Tahar menggemblengnya agar menjadi orang sukses. “Bahkan beliau sempat memberi wejangan agar saya jadi perantau tangguh dan sukses. ‘Kau jangan merasa kecil diri buktikan kau bisa hidup dikampung orang Pegang selalu prinsip ini di mana bumi dipijak disitu kita berdiri.’ Itu wejangan Pa Tahar yang selalu saya ingat,” ujarnya mengenang pepatah gurunya,Tahar.

Baca Juga:  Wisata Desa Menjadi Pintu Gerbang Kebangkitan UMKM Lokal

Sejak saat itu, diakuinya, dia merasa besar dan tidak lagi minder sebagai perantau. Sehingga saat bosnya itu menugasinya ke luar kota hingga luar provinsi untuk mencari limbah bahan baku kertas, Ahmad selalu menyanggupinya.

“Ada suatu pembelajaran dari situ, kerja keras, tekun, ulet akan mengantar ke kesuksesan. Kunci utamanya dibekali kejujuran dan jangan khianati kepercayaan,” jelasnya.

Di sela waktu nyantai, Ahmad pun kerap menemani dua orang tersebut bermain catur di kala waktu senggang. “Saat itu ilmu politik Pak Harmoko ditularkan. Saya sedikit-sedikit menghapalnya,” ujarnya tersenyum sambil menerawang.

Mantan Menpen itu mewejanginya jikalau Allah SWT memberinya kepercayaan kepada Ahmad menjadi pemimpin, jadilah pemimpin yang amanah yang selalu memperhatikan hajat hidup orang banyak. “Pemimpin itu harus mendahulukan kepentingan rakyatnya ketimbang pribadi. Kalau rakyat sudah sejahtera, monggo kantun sampean,” pesannya.

Baca Juga:  Satlantas Polres Subang Gencar Razia Kendaraan Tak Laik Jalan

Konsep inilah yang kemudian Ahmad terapkan dalam kepemimpinannya sebagai Kades Cipinang. Teranyar dia memperjuangan jalan desa yang sudah lama tak diperbaiki Pemkab meski dia kena “semprit” Bupati.

“Itu resiko Kang. Saya siap menanggungnya asal apa yang menjadi kebutuhan masyarakat terpenuhi. Alhamdulillah jalan rusak itu kini diperbaiki dan leucir,” ujarnya.

Ahmad kian dielu-elukan warganya di Cipinang. Sentuhan soft Ahmad mampu memoles Desa Cipinang yang dulu tak bersinar kini dikenal melalui segudang prestasi yang ditorehkan seperti juara II Lomba Pos Kamling Tingkat Polda Jabar dan juara I tingkat Polres Purwakarta. Ahmad menyantuni para jompo dan yatim piatu serta memberikan tunjangan guru ngaji,imam mesjid, majlis taklim, hingga LPM yang rutin ia kucurkan setiap bulan.

Ditanya terkait disebut-sebutnya dia perancang dan konseptor salah satu kandidat, Ahmad menampiknya. “Aparatur mah kan tidak boleh berpolitik praktis Kang,” kelit dia.

Kecuali itu, kata dia, kalaupun ada paslon memiliki visi misi yang pro rakyat kenapa tidak didukungnya. “Kenapa tidak, kalau ada calon yang pro rakyat? Tanpa dipengaruhi, masyarakat sekarang sudah melek,” kata dia. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat