Ray mengatakan, sinopsis film “Cebok” ini menceritakan anak baru penghuni kosan ayah. Permasalahan bermula ketika rifky dan ntuy yang merupakan penghuni baru bertemu dengan para senior di kosan mereka tinggal.
“Karna penghuni baru mereka pun mengikuti perintah para senior untuk membelikan cemilan dan kopi. Dan penderitaan mereka tidak putus saat bertemu para senior, permasalahan mereka pun bertambah saat bertemu para preman kampung yang mereka kelabuhi saat hendak untuk di palak,” Jelas pria asli Kabupaten Purwakarta yang lahir tahun 1992 itu.
Ray menambahkan, tak selesai di situ permasalahan lainpun muncul saat mereka membuat masalah dengan bapak kos karna sudah melanggar peraturan kosan yang ada.
“Para senior pun berdiskusi untuk membantu permasalahan anak baru tersebut dengan para preman dan memberantas premanisme yang ada di wilayah kosan terus. Saat Boti bos preman yang terkenal sangar di kampung tidak terima saat mendengar kabar salah satu anak buahnya di hakimi oleh penghuni kosan dan mereka pun bergegas menghampiri penghuni kosan. Saat bertemunya penghuni kosan dan para preman mereka pun berdiskusi untuk membuat aliansi. Bos preman pun bersepakat untuk beraliansi dengan penghuni kosan,” ucap Ray.
Ia menyebut, film series berseri komedi ini, namun tidak melupakan nilai-nilai lokalitas dan punya pesan positif.
