Keren, Petani Milenial di Majalengka Lakukan Ini Untuk Jaga Ketahanan Pangan

JABARNEWS | MAJALENGKA – Sebanyak 50 kelompok petani milenial Majalengka mendapat edukasi dan pelatihan di Ponpes Al Mizan Kabupaten Majalengka, Jumat (26/3/2021).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Cirebon, Bakti Artanta mengatakan, program petani milenial digalakkan karena ketahanan pangan sangat penting untuk perekonomian bangsa Indonesia. Terlebih dalam upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi.

“Kami support dalam upaya ketahanan pangan di Jawa Barat ini, pekerja juga sangat membutuhkan,” katanya saat menghadiri Kick Off Petani Milenial Majalengka.

Bakti berharap adanya regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian di Jawa Barat yang mempunyai inovasi, gagasan dan kreativitas. Petani milenial juga diharapkan mampu memanfaatkan teknologi digital.

Sehingga akan menggerakkan kewirasmusahaan di bidang agrikultur yang menjadikan wajah pertanian menjadi lebih segar, atraktif dan berkelanjutan. “Ayolah bangun desa dengan petani dan bertani di desa,” ujar Bakti.

Baca Juga:  Lumpuh Akibat Banjir, Sejumlah Gerbang Tol Japek Ditutup

Menurut dia, program petani milenial didukung oleh semua Bank Indonesia di Jawa Barat. Launching juga dilaksanakan di Tasikmalaya dan Cirebon. Bakti menyebut program ini sudah dicetuskan pada acara BI di tingkat Jawa Barat pada beberapa waktu lalu.

Pengasuh Ponpes Al Mizan, KH Maman Imanul Haq mengatakan, program tersebut untuk mengoptimalkan komoditas pertanian dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan.

Sebab, hanya sektor pertanian yang masih bertahan dan mempunyai nilai positif di situasi pandemi Covid-19 ini. “Kita dari Al Mizan tentu dukung program ini, dengan slogan kerja di desa, rezeki kota dan bisnis mendunia,” kata Maman.

Baca Juga:  Jelang Tahun Baru 2024, Polisi Tingkatkan Operasi Pemberantasan Miras di Garut

Ia mengungkapkan pesantrennya mempunyai berbagai macam program edukasi diantaranya edukasi di bidang pertanian. Oleh karena itu, 50 kelompok petani milenial yang sudah ada akan diberikan pelatihan lanjutkan di pesantren Al Mizan daerah Wanajaya Kecamatan Kasokandel, Majalengka.

“Baik pelatihan yang lamanya 99 hari atau 3 tahun, sehingga program Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dapat terpenuhi,” tuturnya.

Politikus PKB itu juga menuturkan adanya bekerjasama dengan Bank Indonesia dalam pelatihan ini. Seperti pelatihan di bidang teknologi dan pemulihan tanah.

Maman berharap kaum milenial menjadi regenerasi dari petani yang sudah ada, terutama petani yang usianya sudah tua. “Semoga program ini juga dapat menahan laju urbanisasi,” imbuhnya.

Baca Juga:  Aksi "Koboy" Oknum Polisi Gegerkan Warga Net

Wakil Bupati Majalengka Tarsono, menyatakan program Ridwan Kamil ini bermanfaat bagi masyarakat. Tarsono pun akan menindaklanjuti program ini salah satunya dengan memerintahkan Dinas Pertanian dan Perdagangan melakukan inventaris lahan kosong yang bisa dijadikan lahan bertani.

“Kita tanami, kita pastikan komoditi yang ditanam petani Majalengka itu laku dipasaran. Target kita bisa menguasai komoditi, syukur-syukur bisa ekspor,” ujarnya.

Politisi PDIP ini menyampaikan Pemprov Jabar telah menyediakan modal dan pasar, sehingga ia mengajak petani agar termotivasi melakukan bisnis di sektor pertanian. (Red)