11. Sisa-sisa eksotisme masih tampak kentara dari dua bangunan cagar budaya di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Berlokasi di Jalan KK Singawinata, kedua bangunan yang dinamai Gedung Kembar itu seolah ingin bercerita dan menyeret alam bawah sadar kita tentang romantisme tempo dulu.
12. Mesjid Agung Baing Yusuf, masuknya agama Islam di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat tidak bisa dipisahkan dengan berdirinya masjid yang didirikan oleh Raden H Mochammad Joesoef bin Raden Djajanegara pada 1826. Mesjid Agung Baing Yusuf terletak di Jalan Gandanegara, Kelurahan Cipaisan, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.
13. Sate Maranggi dikenal sebagai kuliner khas yang berasal dari Purwakarta. Menurut sejarah, Sate Maranggi memiliki filosofi “Tiga Daging Setusuk” yang melambangkan Tri Tanggu, yaitu tekad, ucap, dan tindakan dalam Bahasa Sunda.
Kuning dapat digunakan dalam jumlah kecil untuk menarik perhatian, digradasikan dengan Jingga yang hangat seperti sapaan sebuah senja yang merupakan harapan pariwisata di Kabupaten Purwakarta agar selalu dicintai oleh masyarakat, khususnya warga Purwakarta.
Biru menggambarkan ketenangan dan ketentraman masyarakat di Kabupaten Purwakarta, dipadukan dengan Hijau yang kuat keterkaitannya dengan alam merepresentasikan alam di Kabupaten Purwakarta yang sejuk dan asri serta mewakili ketenangan dan keberuntungan.
Keseluruhan warna menggambarkan sebuah ketenangan dan keasrian alam di Kabupaten Purwakarta, harapannya agar terhindar dari musibah dan bencana alam serta hangatnya kebersamaan masyarakat Purwakarta agar tidak terbelah terutama pada era politik sekarang. (red)