Namun jika melihat figur masing-masing, ungkap dia, Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi sulit untuk dipasangkan karena garis ideologisnya berbeda.
“Saya agak khawatir mereka enggak bisa ketemu karena garis ideologisnya agak berbeda, bersebrangan,” Prof Muradi mengutip dari Suarajabar.id.
Dirinya mengatakan, yang bisa menyatukan Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi untuk berpasangan di Pilgub Jabar 2024 hanyalah intruksi dari partai politik masing-masing. Namun jika mengacu ke figur masing-masing keduanya menurut Prof Muradi sulit untuk bersatu.
“Katakanlah RK bagian dari partai diarahkan harus bersanding dengan Dedi Mulyadi maka mau gak mau harus karena keduanya kader partai,” katanya.
Namun jika merujuk ke survey Ridwan Kamil masih berada di unggulan pertama di Pilgub Jabar 2024. Sedangkan Dedi Mulyadi mengekor di posisi kedua berdasarkan hasil survey.
“Dedi Mulyadi itu kalau RK (Ridwan Kamil) enggak maju kan nomor satu. Kalau RK maju Dedi masih nomor dua,” ucap Prof Muradi.