Menurutnya, digitalisasi juga efektif untuk mendukung pemimpin mengambil keputusan untuk warga.
“Lewat digitalisasi, kami membuat konsep rural digital untuk membuat digital ekonomi inklusif. Di Jawa Barat, kami sudah memberi makan ikan dan ternak menggunakan telepon genggam. Kami telah ada di titik itu dalam transformasi digital,” jelasnya.
Distraksi berat lainnya adalah pascapandemi. Di Jabar, Ridwan Kamil menyebut kehilangan sedikitnya 14.000 orang akibat Covid-19. Namun, dia berbahagia dengan upaya pengendalian tercatat kurang lebih 200 orang terpapar Covid-19 dari 50 juta warga Jabar.
“Bisa Anda bayangkan saya harus mengelola 50 juta orang. Saya harus meyakinkan jutaan orang untuk vaksinasi, tetapi ini juga berkah karena Tuhan memberi kesempatan saya menjadi pemimpin saat menghadapi krisis pandemi,” ungkapnya.
Forum 20 negara yang menguasai separuh ekonomi dunia ini sangat penting, agar semua pihak memiliki pemahaman bersama yang lebih baik.