Para Wanita Ini Rela Jadi Pemecah Batu Demi Menghidupkan Keluarga

JABAR NEWS | PURWAKARTA – Di zaman sekarang pekerjaan yang layaknya dikerjakan pria juga banyak dilakoni oleh wanita.

Seperti yang dilakukan Enung (50) salah satu warga Kampung Pasir Petey, Desa Pamoyanan, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta ini, sudah belasan tahun menjadi pemecah batu.

Selain menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT) ia dengan ikhlas membantu suami mencari nafkah demi mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari.

“Ini sudah belasan tahun saya kerjakan kang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Karena jika mengandalkan suami yang bekerja sebagai buruh takut tidak mencukupi,” kata Enung saat ditemui belum lama ini.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca Hari Ini, Sejumlah Wilayah Di Jawa Barat Berpotensi Hujan Lebat

Enung menuturkan memecah batu tidak hanya bisa dilakukan kaum laki-laki saja. Sebagai perempuan, setidaknya jangan hanya menunggu suami memberi uang. Tapi juga belajar mandiri bekerja agar tidak ketergantungan.

“Setiap hari saya dibantu dua anak perempuan saya, dan itu sangat membantu,” tuturnya.

Baca Juga:  Eks Komisioner Panwaslu Subang Pertanyakan Status, Karena SK Masih Berlaku

Ditempat yang sama, Neng Heti (28) wanita ini juga setiap harinya melakoni pekerjaan memecah batu. Hal itu dilakukan dengan alat seadanya. Meski pekerjaan tersebut cukup menguras tenaga, berkat ketekunan ia dapat meraup hasil dari pekerjaan tersebut.

“Biasanya kita ambil serpihan batu yang sudah tidak dipakai dari perusahaan. Lalu kita bawa kerumah dan kita pecah untuk kembali dijual,” jelasnya.

Seperti diketahui, Desa Pamoyanan merupakan wilayah yang di kelilingi perusahaan tambang batu. Tak heran hampir sebagian warga di wilayah itu bermata pencaharian menjadi buruh di perusahaan tambang. Namun ada juga yang menjadi penjual batu belah.

Baca Juga:  768 Personel Polres Cimahi Dikerahkan Amankan Pilkades di KBB

Tak semua batu belah layak dan dapat di produksi perusahaan. Biasanya warga sekitar memanfaatkan limbah batu yang tak terpakai untuk kemudian diolah menjadi layak jual. (Zal)

Jabar News | Berita Jawa Barat