Kajian yang dilakukan oleh BMKG pusat diantaranya, mendeteksi rata-rata gelombang geser hingga kedalaman 30 meter, estimasi kedalaman (engineering bedrock), periode dominan tanah, mendeteksi informasi indeks kerentanan seismik dan skala regang geser tanah (ground shear strain).
“Hasil dari kajian ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penyusunan rencana tata ruang di wilayah setempat. Seperti perumusan peraturan, dan perundang-undangan terkait perencanaan pembangunan infrastruktur yang berwawasan mitigasi bencana,” kata dia dilansir JABARNEWS dari siaran pers Humas Pemkot Surabaya, Bandung, Selasa 7 Maret 2023.
Pada 2020 lalu lanjut dia menjelaskan, BMKG melalui Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu telah melakukan kajian mikrozonasi di Kota Surabaya.
“Kajian itu dilakukan dengan cara pengukuran parameter kecepatan rata-rata gelombang geser,” jelas dia.