Pengakuan Seorang Ibu Rumah Tangga Di Purwakarta yang Divonis HIV-AIDS

JABARNEWS | PURWAKARTA – Seorang Ibu rumah tangga divonis HIV-AIDS lantaran tertular dari sang suaminya yang kini menceraikan dirinya.

Wati (30) bukan nama sebenarnya bersedia menceritakan kisah hidupnya kepada jabarnews.comhingga divonis terinveksi HIV-AIDS.

“Ya pak, saya terkena virus HIV AIDS karena saya menikah dengan suami saya, yang sekarang posisinya sudah menjadi mantan suami. beliau itu terkena HIV setelah bolak-balik ke rumah sakit dan waktu itu beliau tidak menceritakan tentang penyakitnya,” kata Wati, yang merupakan warga Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Minggu (2/12/2018).

Ia menambahkan, yang dirinya tau suaminya mengidap penyakit paru-paru, namun dirinya curiga dan mengajak suaminya untuk bersama-sama test HIV-AIDS di Puskesmas.

“Disitu saya merasa ada yang aneh pas Dokter bilang sama saya, Ibu katanya harus istirahat di rumah nggak boleh kerja nggak boleh capek. Setelah itu saya aneh sekali ya pak, soalnya yang saya tahu suami saya itu sakitnya hanya paru-paru,” paparnya.

Langit terasa runtuh saat mengetahui hasil tes bahwa ia positif HIV.

Baca Juga:  Si Jago Merah Hanguskan Sebuah Rumah Warga di Purwakarta

“Pas pertama saya divonis sama dokter waktu itu kaget ya kecewa ada sangat sangat kecewa malahan. Cuma saya berfikir mungkin ini cara Allah buat saya untuk bisa selalu dekat dengan Allah,” kata dia.

Sedih dan merasa kecewa yang dirinya rasakan, sudah pasti dan sempat terbesit dalam pikiran saya kalau yang HIV itu umurnya tidak akan lama lagi.

“Tapi setelah saya berpikir, ini cara Allah untuk saya agar bisa terus mengingat dan dekat dengan Allah. Namun kesedihan menimpa saya ketika suami saya menawarkan dua pilihan antara berobat atau bercerai dengannya. Sebenarnya saya tidak mau memilih, dan saya pun tak mau menyerah dengan keadaan ini. Akhirnya suami saya menceraikan saya dengan begitu saja,” ujarnya.

Wati mengisahkan, saat dirinya seperti patah arang divonis HIV dan diceraikan suaminya, ia berkenalan dengan Yayasan Resik.

Ia kemudian diberikan bimbingan, motivasi untuk berjuang menjalani hidup dengan didampingi Yayasan Resik.

Baca Juga:  Lantik 1.566 Wisudawan, Lulusan Unisba Diharapkan Bisa Bersaing dan Tak Ketinggalan Zaman

“Saya bersedia menjalani sejumlah penilaian (asessment) serta mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara disiplin,” jelasnya.

Sudah lebih dari 8 bulan, Wati mengonsumsi ARV hingga virus di tubuhnya melemah dan membuatnya sehat seperti sebelumnya tertular virus tersebut.

“Alhamdulillah dengan saya seperti ini, saya sekarang sama keluarga dekat terutama sama anak dan ibu bapak saya. Terus saya merasa lebih baik dari kemarin kemarin. alhamdulillah sangat-sangat alhamdulillah dan setelah saya seperti ini divonis HIV, banyak saudara banyak pengalaman serta pelajar hidup yang saya dapatkan,”  kata Wati.

Ia merasa bersyukur, ketika dirinya divonis HIV langsung kenal dengan yayasan resik

“Yayasan Resik yang selalu mendukung saya karena memang suami saya tidak menginginkan saya berobat dan membolehkan untuk saya berobat.m alhamdulilah pihak yayasan resik yang selalu mendukung saya dan dokter, bidan dari pihak Puskesmas yang selalu mendukung saya untuk saya berobat, untuk saya bisa sehat lagi.  karena saya semangat sering disupport sama pihak yayasan Resik, dokter dan bidan Alhamdulillah Ini hasilnya,” ungkap Wati.

Baca Juga:  Ibunda Tercintanya Tewas Ditikam Mantan Suami, Sang Anak Minta Ayahnya Dihukum Mati

Dia mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan stigma buruk pada ODHA karena ODHA butuh perhatian dan dukungan terutama dari keluarga dan lingkungan.

“Jauhi virusnya, dekati orangnya, Jika kita berani maka kita sehat,” ujarnya.

Selain itu, dirinya berpesan, untuk ibu rumah tangga segeralah lakukan tes HIV yang ada di Puskesmas terdekat.  Karena sekarang sudah diadakan layanannya gratis.

“Mudah-mudahan hanya cukup saya saja dan tidak akan ada lagi ibu rumah tangga yang divonis HIV-AIDS, segeralah untuk cek status HIV.   Untuk para suami Jangan pernah main di luar (seks berisiko.red) pokoknya cukup satu istri, cukup yang ada di rumah dan kalau memang mau main pakailah pengaman. Stop melakukan hal yang menyimpang Jauhi narkoba Kalau bisa mau menikah tes HIV-AIDS dulu.  Cukup saya yang menjadi korban jangan ada lagi ibu rumah tangga yang menjadi korban karena sangat sakit dan sangat susah untuk bisa menerimanya,” tutupnya. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat