Pernah Kena Covid-19 dan Sembuh, Masih Butuh Divaksin Gak Ya?

JABARNEWS | BANDUNG – Berapa pertanyaan muncul, mungkin bagi kalian yang pernah terjangkit penyakit Covid-19 dan kini sudah sembuh, mememiliki beberpa pertanyan terkait apakah masih butuh untuk melakukan vaksinsi.

Walau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) belum memberikan rekomendasi, namun, pakar kesehatan menyarankan Anda tetap memerlukannya.

Dilansir dari Antara, Sabtu (26/12/2020) Asisten profesor kedokteran di Northwest University Feinberg School of Medicine, Chicago, Michelle Prickett mengatakan, salah satu alasannya, Anda masih bisa terkena Covid-19 lagi.

Baca Juga:  Jawa Barat Bakal Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Petir, BMKG Minta Waspada

“Pasien yang telah terinfeksi Covid-19 harus tetap mendapatkan vaksin. Kami tidak yakin infeksi sebelumnya akan menyebabkan kekebalan seumur hidup. Data saat ini menunjukkan infeksi sebelumnya dapat memberikan kekebalan selama sekitar enam bulan,” kata dia seperti dilansir dari Livestrong, Sabtu.

Meskipun tidak umum, tetapi para penyintas bisa terinfeksi kembali Covid-19. Satu laporan dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases mengungkapkan, infeksi kedua pada seorang pemuda asal Nevada lebih buruk daripada yang pertama, membuatnya dirawat rumah sakit untuk mendapatkan oksigen.

Baca Juga:  Tembus 13 Persen, BKKBN Jabar Gagas Tujuh Dimensi Lansia Tangguh

Profesor di departemen ilmu kesehatan, Virginia Tech, Lisa Lee mengatakan, Anda perlu tetap divaksin karena belum adanya kepastian tentang berapa lama kekebalan benar-benar bertahan.

“Dalam hal keamanan, tidak menjadi masalah untuk divaksinasi (setelah sembuh dari Covid-19), dan itu pasti akan membantu mencegah seseorang terinfeksi lagi,” kata dia.

Alasan lainnya Anda tetap harus divaksin, Anda dapat membantu menjaga orang lain tetap aman dari Covid-19.

Baca Juga:  Bogor Street Festival Jadi Ajang Pemersatu Masyarakat

“Salah satu tujuan utama vaksinasi adalah untuk melindungi orang yang tidak bisa mendapatkan vaksin,” kata Lee.

Jika cukup banyak orang yang divaksinasi, maka akan tercipta kekebalan kawanan yang merupakan perlindungan komunitas.

“Jika kawanan tidak bisa tertular infeksi, mereka tidak bisa menularkannya kepada orang yang rentan. Pada dasarnya, kekebalan kawanan menciptakan semacam pelindung di sekitar mereka yang rentan, infeksi tidak dapat menembus dan mencapai mereka,” demikian tutur Lee.